Ancaman 17 Agustus Sudah Ada Sejak 2003

Upacara HUT RI
Sumber :
  • FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf/

VIVAnews - Ancaman gerakan terorisme di Indonesia dalam setiap menyambut HUT Kemerdekaan 17 Agustus, sudah ada sejak tahun 2003 silam. Pengamat intelijen dan teroris, Wawan H Purwanto menilai ancaman selalu ditujukan terhadap aparat keamanan dan pejabat Negara.

"Itu berdasarkan data-data, dan memang ada. Terutama dari keterangan para pelaku yang tertangkap," kata Wawan Purwanto kepada VIVAnews, Senin 16 Agustus 2010.

Bahkan, lanjut Wawan, pada tahun 2007, Syamsir Siregar saat menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pernah menyatakan ancaman teroris akan bergeser dengan target para pejabat negara.

"Tapi saat itu banyak orang mencibirkannya. Tapi, setelah ini semua terbukti dan ada data- data ancaman ke arah sana, orang baru sadar itu benar. Tentunya itu bukan mendadak, tapi melalui proses yang panjang," ungkapnya.

Wawan menilai wajar bila teror mengincar Istana Negara, karena memang tempat berkumpul pejabat dan tamu negara penting.

"Tentunya pengamanan akan dilakukan secara berlapis untuk menjamin keamanan para tamu. Keamanan akan menjaga kredibilitas agar citra Indonesia tak merosot di mata dunia," tegasnya.

Wawan juga mengatakan, sudah lama kalau Presiden selalu menjadi target operasi para teroris. "Kalau jadi target, presiden sudah lama. Tapi kalau dahulu disebutkan ada incaran di pipinya, itu merupakan salah satu ancaman yang dibuka, tapi ada ancaman lainnya yang tidak dibuka," imbuhnya.

Walaupun, sebenarnya ancaman terhadap Kepala Negara ini tidak hanya terjadi di Indonesia, di luar negeri juga demikian. Sebut saja Obama yang berkali-kali mendapat ancaman.

Sebelumnya, secara tegas Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto menyatakan, situasi selama perayaan HUT Kemerdekaan RI 2010, aman terkendali. Kepolisian sudah mempersiapkan semuanya, dengan dibantu TNI ikut dilibatkan.

Walaupun, berdasarkan data dan hasil interogasi, memang ada ancaman akan ada gerakan pengacau yang akan mengganggu keamanan. "Tetapi itu kan tidak menyebut secara spesifik bahwa teror akan terjadi pada 17 Agustus," ujar Djoko.

Ditanya apakah penyerangan teroris kali ini, lebih kuat dari sebelum-sebelumnya, Djoko menjelaskan, kuat atau tidak itu sangat relatif. Tapi, yang
jelas metode yang mereka gunakan berbeda.

"Metode berbeda, apa yang dirakit sekarang juga sudah berbeda dengan yang lalu. Tapi bukan berarti ini mengancam dan membuat kita ketakutan, bukan lalu seolah-olah negara kita tidak aman, tapi waspada tetap," ujarnya. (sj)

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya
Ilustrasi anak-anak .

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Dalam masa golden age itu, terjadi juga perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, serta ekspresi emosi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024