Malaysia Nyaris Kelabui Tiga Staf WNI

Marty Natalegawa
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan nyaris dikelabui petugas berwenang Malaysia sesaat hendak meninggalkan Negeri Jiran. Ketiganya tiba-tiba disodorkan dokumen tanpa diketahui isinya, untuk ditandatangani.

"Dan betul juga, ternyata dokumen yang diajukan itu seolah mengakui mereka (ketiganya) telah melanggar wilayah Malaysia, menyita kapal nelayan Malaysia dan lain-lain," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin 23 Agustus 2010.

Untung saja, ketiganya sudah mendapat 'wejangan khusus' dari Kementerian Luar Negeri untuk mengantisipasi kemungkinan itu. Akhirnya, ketiganya tidak menandatangi dokumen yang disodorkan petugas Malaysia.

"Jadi sudah diinstruksikan ke lapangan, jangan tanda tangan dokumen apapun juga. Kalau bisa pulang, pulang! Tanpa tanda tangan dokumen apapun juga," kata Marty.

Instruksi dari Marty akhirnya dilaksanakan. Tidak satupun pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menandatangani dokumen yang nyaris menipu itu. Karena ketiganya tidak diinformasikan apapun soal dokumen itu. "Jadi saya instruksikan dan dilaksanakan," ucap Marty.

Tiga orang anggota Satuan Kerja Indonesia yang ditahan Marine Police Malaysia yakni Hermanto, anggota Satuan Kerja PSDKP Tanjung Balai Karimun; Ridwan, Satuan Kerja PSDKP Tanjung Balai Karimun; dan Rudi, Satuan Kerja PSDKP Tanjung Balai Karimun.

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024
Kawasan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen year on year (YoY) menjadi Rp17 triliun pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024