- VIVAnews/ Fajar Sodiq
VIVAnews - Mustofa alias Abu Tholut disebut putra Abu Bakar Ba’asyir, Abdurrochim Ba’asyir, tidak sependapat dengan pola perjuangan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT). Karena banyak ketidakcocokan dengan JAT, Abu Tholut alias Herman alias Pranata Yudha mengundurkan diri.
Menurut Abdurrochim, sifat gerakan JAT yang terbuka tidak disetujui Abu Tholut yang saat ini dicari polisi selaku pemimpin aksi serangkaian perampokan di Medan, Sumatera Utara. “Pola pikir yang berbeda memang lebih kepada serangan dan membuat satu gerakan yang keras dan menyerang,” kata Abdurrochim dalam jumpa pers di markas JAT di Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu, 22 September 2010.
Selanjutnya, ia menambahkan, pola pikir yang dimiliki Abu Tholut tidak bisa diterima oleh JAT. Oleh sebab itu, Abu Tholut lebih memilih untuk mengundurkan diri. “Ketidakcocokan terjadi di antara kami karena tidak bisa menerima pandangannya,” kata Abdurrochim yang juga Ketua Departemen Dakwah dan Publikasi JAT itu.
Abdurrochim mengaku pertama kali mengenal Abu Tholut ketika dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Namun, setelah lepas dari penjara, Abdurrochim tidak tahu kemana Abu Tholut pergi. “Kemudian, dia muncul lagi bersama dengan kami pada awal-awal Jamaah Ansharut Tauhid didirikan," ujar Abdurrochim.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Harian JAT, Muhammad Achwan. Menurut dia, Abu Tholut pernah aktif pada awal JAT berdiri. Hanya saja, karena terjadi perbedaaan pola pikir maupun pandangan yang cukup signifikan dengan Ba’asyir, ia memilih untuk mengundurkan diri. (hs)
Laporan Fajar Sodiq | Solo
Pengemudi Fortuner Arogan yang Ngaku Adik Jenderal Buang Pelat TNI Palsu di Bandung
Polisi masih mencari barang bukti berupa pelat dinas TNI palsu yang digunakan seorang pria berinisial PGWA pada mobil Fortunernya.
