VIVAnews - Penarikan mi instan di sejumlah negara di Taiwan dan Hong Kong belum berpengaruh besar di dalam negeri. Warga masih senang mengonsumsi mi murah meriah ini.
Di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, misalnya. Meski media massa ramai memberitakan tentang efek samping bahan pengawet makanan E218 (Methyl P-Hydroxybenzoate) yang membahayakan kesehatan, minat warga mengkonsumsi mi instan tak surut. Alasannya tak hanya murah, proses penyajiannya yang tidak sulit menjadikan mi instan alternatif sarapan.
“Anak saya sebelum ke sekolah selalu minta dibuatkan mi instan rasa soto. Saya sudah memberikan penjelasan tentang efek sampingya, tapi anak saya tidak mau ke sekolah kalau belum makan mi,” ujar Yohana Mnasit (32), warga Kelurahan Oebobo, Kupang yang akhirnya memilih mengalah demi sang buah hati.
Meski begitu, ia menegaskan, mi instan merupakan pilihan terakhir keluarga. “Kalau tidak sempat ke pasar untuk membeli kebutuhan lauk pauk maka mi instan-lah pilihan terakhir,” kata Yohana.
Sejumlah pemilik kios, warung dan toko yang dihubungi terpisah mengatakan, permintaan mi instan di pasaran tetap stabil dan bahkan di lokasi tertentu justru meningkat.
“Warung saya kebetulan berdekatan dengan kos-kosan mahasiswa dan biasanya yang paling diminati adalah mi instan,” ujar Sumarlin, pemilik warung siap saji di kompleks kos-kosan mahasiswa Kelurahan Oesapa.
“Setiap hari minimal 40 bungkus mi instan di kios saya laku terjual. Sepertinya masyarakat Kupang tidak terlalu peduli dengan isu bahan pengawet yang membahayakan kesehatan,” kata Mateos Rihi, pemilik kios di Jl Banteng, Kelurahan Airnona.
Pengawet E218 (Methyl P-Hydroxybenzoate) atau methylparaben adalah zat antijamur yang kerap digunakan pada beberapa produk kosmetik dan perawatan tubuh. Bahan ini juga digunakan untuk mengawetkan makanan. E218 umumnya digunakan sebagai fungisida yang memperlambat laju pertumbuhan drosophila. pada tahap larva dan kepompong. E218 juga dapat ditemukan pada beberapa jenis buah seperti bluberi.
Sejauh ini belum ada sikap resmi dari pemerintah NTT maupun bupati dan walikota karena masih menunggu kajian dan analisis dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan. Namun anggota “Pemerintah perlu bersikap sehingga masyarakat tidak dibingungkan,” kata anggota DPRD NTT, Anton Landi.(ywn)
Laporan: Jemris Fointuna, Kupang
Sumber :
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Erick Thohir Ungkap Nathan Siap Perkuat Indonesia U23 saat Lawan Korea Selatan U23 di Perempat Final
Malang
16 menit lalu
Erick Thohir mengumumkan bahwa Nathan Tjoe A On dipastikan perkuat Indonesia U23 saat melawan Korea Selatan U23 dalam pertandingan perempat final Piala Asia U23 2024.
Khusnul Yakin mengaku jika keinginan maju sebagai bupati karena ingin membangun Lamongan lebih baik ke depannya. Sehingga kesejahteraan bisa dirasakan oleh warga.
Indonesia Vs Korea Selatan: Begini Reaksi Shin Tae-yong
Jabar
37 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 sudah dipastikan akan bertanding melawan Korea Selatan di 8 besar Piala Asia U-23 2024 ini. Shin Tae-yong selaku pelatih Skuad Garuda Muda pun berea
Kucing Tema Laptop Gaming Colorfire Meow Desain Imut Performa Gegas, Luar Hello Kitty Daleman Rembo
Siap
37 menit lalu
Colorful Technology Company Limited, resmi mengenalkan laptop gaming terbaru yaitu Colorfire Meow laptop ini hadir dalam dua varian, R16 dan R15. Colorfire Meow mengusun
Selengkapnya
Isu Terkini