Bagaimana Menentukan Pahlawan Nasional

Jimly Asshiddiqie
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Dewan Gelar, Tanda Kehormatan, dan Tanda Jasa tengah menggodok 10 nama yang akan dijadikan sebagai pahlawan nasional. Salah satu anggota Gelar, Jimly Asshiddiqie menjelaskan mekanisme pemilihan ini agar dipahami masyarakat.

"Inisiatif nama untuk calon pahlawan itu bukan dari atas, melainkan dari bawah, masyarakat," kata Jimly dalam perbincangan dengan VIVAnews, Minggu 24 Oktober 2010. Setelah ditampung dari masyarakat dan pemerintah daerah, nama-nama kemudian masuk ke Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial. "Atas, hanya menerima saja."

Di kementerian ini, kata Jimly, dibentuk tim penilai dari ahli sejarah dan ahli berbagai bidang sesuai latar belakang para calon. "Mereka yang menilai dan memberikan pertimbangan objektif atas setiap nama calon, baik dari bidang kesejarahan, prestasi, dan sebagainya," kata dia.

Kementerian Sosial kemudian mengajukan nama kepada Dewan Gelar untuk digodok lebih lanjut. Kesepuluh nama yang kini digodok Dewan Gelar sudah melalui proses di kementerian. "Sekarang, kami sedang bekerja dan belum selesai," kata dia.

Adapun 10 nama tersebut adalah mantan Presiden Soeharto, mantan Gubernur DKI Ali Sadikin yang diusulkan dari Jawa Barat, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Jawa Timur, Andi Depu dari Sulawesi Barat, Johanes Leimena dari Maluku, Abraham Dimara dari Papua, Andi Makkasau dari Sulawesi Selatan, dan Pakubuwono X yang juga diusulkan dari Jawa Tengah.

Dewan Gelar segera memilih siapa saja yang pantas dinobatkan sebagai pahlawan nasional ataupun almarhum yang layak dianugerahi bintang tanda jasa. Dalam menimbang hal ini, Dewan Gelar tidak hanya berpegang kriteria yang ditetapkan undang-undang. "Kami pun dengarkan aspirasi masyarakat dari media massa. Seleksi di Dewan lebih ketat dibanding di kementerian," kata dia.

Hasil final ini segera akan diserahkan pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Meski hasilnya final, kalau presiden mengubah dengan pertimbangan lain, bisa saja," kata dia.

Biasanya, sambung dia, siapa-siapa yang diberi gelar kehormatan ini akan diumumkan pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2010. Terkait calon yang kontroversial, seperti mantan Presiden Soeharto, Jimly meminta publik percaya pada pertimbangan Dewan Gelar. "Tapi, kami tak bisa meminimalisasi pro dan kontra karena begitulah kenyataannya," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.(ywn)

LSM Asal AS ini Diduga Ikut Campur Tangan Pemilu di Banyak Negara
Mayat alien.

Perburuan Alien Belum Usai, Kawan

Perburuan alien belum usai. Dua orang ilmuwan membuat proposal baru yang merinci bagaimana manusia dapat mencari alien di planet jauh. Tapi, tidak semua ilmuwan begitu.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024