Warga Bentrok dengan Polisi di Lombok Timur

Bentrok Eksekusi Rumah di Makassar
Sumber :
  • Antara/Yusran Uccang

VIVAnews - Ratusan warga Desa Prian, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terlibat bentrokan fisik dengan anggota polisi dari Polres Lombok Timur. Bentrokan terjadi saat warga desa menggelar unjuk rasa menolak keberadaan proyek perpipaan air di kawasan Trengwilis, Montong Gading.

Menurut warga Prian, tiga orang dilaporkan terluka diduga terkena tembakan peluru karet. Tiga orang korban masing-masing bernama Amak Jamal warga Goroh Dalam yang luka di bagian kepala, Marwan yang terluka di bagian betis dan Amak Zakiyah yang terluka di bagian pinggang.

Kapolres Lombok Timur Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Erwin Zadma yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Namun, menurutnya korban yang terkena luka tembak hanya dua orang. Erwin juga membantah ada warga yang terkena luka tembak di bagian kepala. "Saya masih berkoordinasi dulu," kata Erwin Zadma, Kamis 4 November 2010.

Erwin menjelaskan peristiwa bentrokan itu terjadi saat pemerintah Kabupaten Lombok Timur hendak memasang pipa terkait proyek perpipaan di kawasan itu. Namun warga Desa yang sejak awal menolak proyek itu menghalangi.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Polisi yang berada di lokasi mencoba menenangkan aksi warga. Tapi ratusan orang bersenjata tajam mendatangi lokasi. "Bahkan anggota saya yakni Kepala Satuan Samapta AKP Cecep disandera. Senjatanya dirampas dan dikalungi senjata tajam,"ujar Erwin.

Kondisi itu karuan membuat situasi ricuh, sejumlah anggota polisi dari tim Tindak Langsung mengeluarkan tembakan peringatan. Kericuhan pun tak dapat dihindari.

Menurut Erwin, empat orang dari anggota kepolisian Kapolsek Montong Gading AKP Sudarma, Asep, Daeng, dan Lalu menderita luka-luka diduga terkena senjata tajam dan bambu runcing.

Sementara itu menurut seorang warga Prian berinisial HY menjelaskan peristiwa bermula ketika warga Desa mengetahui pemasangan pipa untuk proyek air PDAM di Trengwilis. Warga yang sejak mengetahui rencana proyek itu menolak rencana Pemerintah Kabupaten Lombok Timur itu.

5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa

Warga yang kecewa langsung melakukan perusakan terhadap sejumlah alat-alat yang hendak dipasang. Bahkan warga juga membakar pipa-pipa milik proyek itu. "Saat itulah kami berhadapan dengan puluhan aparat polisi."

Mengetahui tiga rekan mereka luka, warga semakin marah dan langsung menyerang petugas. Karena kalah jumlah, petugas yang datang dengan mengendarai dua truk itu lari menyelamatkan diri. Informasi yang dihimpun menyebutkan empat orang anggota Polisi Pamong Praja juga terluka dalam bentrokan itu.

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sebelumnya melaksanakan program pemasangan Pipa untuk perairan di wilayah Lombok Timur bagian Selatan. Pengaliran tersebut dilakukan untuk membantu masyarakat Lombok Timur bagian selatan yang kerap dilanda kekeringan.

Proyek tersebut didanai oleh Pusat melalui APBN senilai Rp110 miliar. Dengan Proyek Perpipaan itu Pemerintah Lombok Timur akan mengalihkan 25 persen debit air ke kawasan Selatan Lombok Timur.

Hingga saat ini proyek itu sudah berjalan dan diperkirakan mencapai 80 persen. Sejumlah korban luka saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Selong Lombok Timur.

(Laporan: Edy Gustan | NTB, umi)

Menginspirasi Generasi Baru, Fashion Crafty Jakarta Hadirkan Kolaborasi Fashion Photos Project 5
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024