- AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
VIVAnews - Setelah upacara penyambutan di Istana Merdeka, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa 9 November 2010.
Setelah itu, dua pemimpin negara diagendakan akan mengadakan konferensi pers di lapangan tengah Istana Negara. Namun, karena hujan, konferensi pers dipindah ke dalam Istana.
Akibatnya, tak semua wartawan bisa masuk ke ruang konferensi pers. Biro pers Istana membatasi hanya 25 wartawan Indonesia yang boleh masuk. Padahal sebelumnya disebutkan, semua wartawan yang memiliki ID istana boleh meliput.
Namun, sikap berbeda diberlakukan pada wartawan asing. Semua wartawan asing yang berjumlah 30-40 orang dibolehkan masuk ruangan.
"Katanya kapasitas hanya 25, mengapa wartawan asing yang jumlahnya banyak boleh masuk semua. Terus pemilihan 25 wartawan Indonesia juga tak jelas," gerutu salah satu wartawan.
Sebelumnya, saat meliput kedatangan Obama di Bandara Halim Perdanakusuma, para wartawan ditempatkan di bak besi kontainer terbuka tanpa peti, tanpa atap. Dan, wartawan dilarang turun dari lokasi itu.
"Kami sudah diberi tahu untuk menyiapkan diri dalam kondisi panas dan hujan," kata salah satu wartawan, Selasa 9 November 2010.
Selama di Indonesia, ada beberapa agenda yang akan dilakukan Obama. Selain pembicaraan dengan Presiden SBY, Obama juga akan mengikuti jamuan kenegaraan dengan menu istimewa: nasi goreng dan bakso.
Keesokan harinya, Rabu 10 November 2010, Obama akan mengunjungi Masjid Istiqlal dan Kampus Universitas Indonesia. Juga tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata. (umi)