Keraton Yogyakarta Gelar Upacara Grebeg Besar

Keraton Yogyakarta
Sumber :
  • jogjakini.com

VIVAnews - Meski masih dalam suasana yang serba kesusahan akibat bencana Merapi, namun antusiasme masyarakat untuk melihat ritual Grebeg Besar dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Adha tetaplah tinggi.

Sekitar pukul 08.00, Rabu 17 November 2010, ribuan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya telah memadati lapangan alun-alun utara untuk melihat arak-arakan gunungan yang berisi berbagai hasil bumi yang dikirap oleh prajurit Keraton Yogyakarta.

Acara ritual Grebeg Besar Idul Adha ini diawali dengan keluarnya iringan pasukan keraton Yogyakarta yang terdiri dari prajurit Wirobrojo, Ketanggung, Bugis, Daeng, Patangpuluh, Nyutro. Mereka mengenakan seragam dan atribut beraneka warna sambil membawa senjata tradisional tombak, keris, serta senapan kuno.

Di belakang pasukan keraton selanjutnya iring-iringan gunungan Grebeg Besar Idul Adha. Gunungan itu ada empat yakni gunungan lanang (laki-laki), gunungan wadon (perempuan), gunungan gepak, dan gunungan pawuhan.

Iring-iringan pasukan keraton Yogyakarta dan 4 gunungan keluar dari dari dalam kraton melewati Siti Hinggil, Pagelaran, dan menuju Alun-Alun Utara. Tembakan salvo prajurit kraton mengantar arak-arakan menuju Masjid Gede Kauman.

Dalam tradisi setelah tiba di Masjid Gede maka ke 4 gunungan itu akan didoakan terlebih dahulu oleh penghulu keraton. Namun demikian tingginya antusias masyarakat untuk berebut isi gunungan, doa yang rencana digelar tersebut akhirnya batal. Dalam waktu sekejab, 4 gunungan yang berisi hasil bumi langsung ludes direbut oleh masyarakat.

Dalam kepercayaan jawa (masyarakat Yogyakarta), masyarakat yang mendapatkan barang berupa hasil bumi dari 4 gunungan itu akan mendapatkan berkah tersendiri.

"Setiap keraton menggelar acara grebeg saya selalu menyempatkan datang untuk berebut isi gunungan, meski harus berdesakan dengan ratusan warga lain yang juga ingin berebut hasl bumi yang ada di gunungan," kata Sugiarto, warga Ngampilan, Yogyakarta.

Giarto mengaku dan masih percaya bahwa barang-barang hasil bumi yang ada digunungan akan membawa berkah tersendiri bagi dirinya dan keluarganya. "Saya masih percaya, benda-benda berupa hasil bumi yang ada di gunungan akan membawa berkah," ujarnya.

Laporan: Juna Sanbawa | Yogyakarta

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia
Duel Vietnam vs Timnas Indonesia

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Harapan pecinta sepakbola melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia kembali muncul. Masih ada berapa tahap lagi untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026?

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024