Gempa 8,5 SR Intai Sumatera Barat

Puing Resor Macaroni di Mentawai yang disapu tsunami
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman menyatakan bahwa potensi gempa di Mentawai-Siberut, Sumatera Barat, masih cukup besar. Diperkirakan ada energi tersimpan yang bisa memicu gempa hingga 8,5 SR dalam beberapa tahun ke depan.
 
Danny mengatakan, gempa Mentawai cukup menjadi perhatian para penduduk dan seluruh warga Indonesia.
 
"Penelitian kita bahwa masih ada potensi gempa berkekuatan sampai 8,5 SR," kata Danny di lingkungan kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta, Jumat 19 November 2010. Gempa di Mentawai beberapa waktu lalu, menurut dia, merupakan bagian dari energi yang dikeluarkan oleh sesar gempa di Mentawai-Siberut.

Menurut data yang berhasil dikumpulkan LIPI bahwa sumber gempa di Mentawai hanya sebagian. Masih ada sumber gempa lain, yakni di Pagai Utara yang membentang sampai Siberut dengan panjang 200-300 kilometer dan lebar 80-100 kilometer.
 
"Patahan/lempeng gempa ini terus bergerak dan kalau seluruhnya terkumpul bisa mengangkat pulau Siberut sampai 10 meter," kata Danny. Besarnya potensi gempa ini diperkirakan akan setara dengan gempa di Nias pada 2005 lalu.
 
Menurut penelitian, gempa-gempa berkekuatan besar di daerah selatan Pulau Sumatera ini memiliki ulangan 200 tahunan. Tapi Danny maupun peneliti kegempaan lain tidak ada yang tahu kapan waktu persis gempa besar ini akan terjadi. Ia hanya mengingatkan bahwa saat sekarang adalah tahun-tahun waktunya terjadi.
 
"Ini (gempa Mentawai) adalah peringatan bahwa kita harus mewaspadai kejadian ini, kalau sampai terjadi bagaimana proses evakuasi, apa yang harus dihadapi dan lainnya," kata dia.
 
"Ini adalah keharusan, meski tidak tahu waktunya, potensi besar kandungan energi sudah waktunya keluar," katanya. Ini bisa dilihat dari gempa-gempa besar mulai dari Aceh yang terjadi pada 2004, kemudian Nias 2005, dan gempa-gempa besar lain sampai sekarang.
 
Danny mengingatkan masyarakat terhadap gempa di Simelue yang terjadi pada 1907. Dikisahkan masyarakat, waktu itu banyak korban tewas. Diperkirakan lebih dari 70 persen penduduk tewas. Hal inilah yang mendasari penduduk setempat mewarisi kearifan lokal yang dikenal "Smong".
 
"Itu karena gempa pelan, dekat palung, volume air yang dipindahkan besar, lapisan cukup tebal, sehingga tsunami besar sekali," katanya.

MK: Tak Ada Korelasi Bansos Jokowi dengan Perolehan Suara Paslon
Zecky Alatas bersama Dharma Pongrekun

Zecky Alatas dan Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun Bertemu, Bahas Apa?

Pertemuan silaturahim yang tidak terduga Zecky Alatas bersama Komjen pol purn Dharma pangrekum , berdiskusi ringan hingga membicarakan untuk jakarta lebih hebat dan kuat.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024