- Antara/ Musyawir
VIVAnews -- Gunung Bromo kini berstatus Awas. Radius 3 kilometer dari kawah atau kaldera disterilkan. Aktifnya Bromo juga berpotensi mempengaruhi kegiatan wisata.
"Sekarang jangan pergi dulu, jangan kesana dulu, jangan dekat-dekat. Tapi kalau melihat dari jauh, dari 3 kilometer lebih boleh, mau mengambil foto itu masih boleh," kata Jero Wacik di Kantor Kepresidenan, Rabu 24 November 2010.
Meski demikian, kata Jero Wacik, peningkatan aktivitas Bromo tidak terlalu mempengaruhi jumlah wisatawan nasional secara keseluruhan.
Sebab, wisatawan mancanegara yang langsung ke Bromo jumlahnya sedikit. "Lebih banyak domestik, paling fotografer yang biasa ke sana," tambah dia.
Jero Wacik mengimbau wisatawan mengikuti anjuran. "Kalau diminta 3 kilometer kosong, ya dikosongkan," kata dia.
Namun, tak perlu terlalu khawatir dengan potensi bahaya. Sebab, menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, sifat Bromo berbeda dengan Merapi. "Kalau ke luar paling pelan, paling banter biasanya meleleh di situ, tak akan lebih dari 3 kilometer."
Tak sampai 24 jam, Gunung Bromo naik status dua tingkat. Pada Senin (22/11) pukul 23.00, Bromo naik status menjadi Siaga. Beberapa jam kemudian, pada Selasa (23/11) pukul 16.30 statusnya berubah Awas.
Aktivitas Bromo diketahui mengalami peningkatan signifikan pada Senin 8 November 2010. (umi)
Gak Main-main, Manusia Silver di Makassar Bisa Raup Hingga Rp 8 Juta per Bulan
Dinsos Kota Makassar Sulawesi Selatan membeberkan temuannya terkait pengemis di Kota Daeng, salah satunya soal penghasilan manusia silver yang mencapai Rp8 juta per bulan
