SBY Akan Pidato di Forum Ekonomi Dunia

Presiden SBY Pidato di KTT APEC Peru
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, Senin 24 Januari 2011 bertolak menuju dua negara, India dan Swiss. Di Davos, Swiss, SBY akan menghadiri Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF).

"Baru kali ini bisa hadir di WEF. Timing-nya tepat karena tahun ini Indonesia adalah Ketua ASEAN dan tuan rumah KTT Asia Timur yang dihadiri 18 negara," kata SBY di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Senin pagi.

Selain itu, tambah SBY, Indonesia juga memiliki kinerja perekonomian yang baik di kala dunia krisis. "Kenapa juga penting, karena Bulan Juli Indonesia akan ditunjuk menjadi tuan rumah WEF untuk Asia tenggara," kata Yudhoyono.

Ditambahkan dia, momentum WEF juga akan digunakan untuk meningkatkan kerjasama dan kemitraan. Sejumlah agenda akan dilakukan oleh presiden.

"Tanggal 27 atau hari pertama WEF saya dijadwalkan dan dapat kehormatan berikan pidato.  Di samping itu saya juga dijadwalkan menjadi keynote speech pada energy summit, kemudian mengikuti sejumlah konferensi sebagai panelis misalnya dengan topik sustainable development."

Di Davos, SBY juga akan bertemu Sekjen PBB, PM Inggris, Presiden Prancis, Presiden Kolumbia, Bill Clinton dan Tony Blair. "Detail yang kita capai akan saya sampaikan nanti di India atau Davos," tambah SBY.

Sementara di India, Presiden SBY akan melakukan serangkaian kegiatan kenegaraan. Pertama, SBY akan memenuhi undangan Presiden India menghadiri Hari Republik pada 26 Januari mendatang.

SBY juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan PM India Manmohan Singh dan menerima kunjungan kehormatan sejumlah tokoh penting India.

Di India, SBY juga akan menyaksikan penandatanganan 17 nota kesepahaman (MoU) di bidang politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan teknologi.

Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan
VIVA Militer: Bendera Israel

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

Kementerian Luar Negeri Australia memperingatkan bahwa situasi keamanan dapat memburuk dengan cepat, tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024