Jimly: Metro Tepat Bawa Dipo ke Pengadilan

Jimly Asshiddiqie
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Jimly Asshiddiqie menilai, pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam sebagai ungkapan pribadi. Pernyataan Dipo Alam dinilainya tidak merepresentasikan pemerintah.

"Seorang Seskab harus menempatkan diri sebagai pejabat. Jadi, dia tidak boleh melampiaskan persoalan pribadinya untuk urusan jabatan," ujar Jimly kepada wartawan usai diskusi 'Redefinisi Lembaga Pemerintah Non Pemerintah dalam Sistem Ketatanegaraan RI' yang diadakan oleh Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Jakarta, Selasa 1 Maret 2011.

Atas pernyataannya yang akan memboikot media masa, khususnya Metro TV, Media Indonesia dan TvOne, Dipo langsung disomasi oleh Media Grup. Bahkan, Dipo dilaporkan ke kepolisian karena tidak menanggapi somasi yang dilayangkan dua media milik Surya Paloh itu. Atas langkah yang diambil Metro TV dan Media Indonesia, Jimly yang juga mantan ketua Mahkamah Konstitusi mendukung upaya dua media tersebut.

"Metro TV dan Media Indonesia membawanya ke pengadilan, ya boleh juga itu dicoba. Saya sih tidak menganggapnya itu aneh kalau dibawa ke pengadilan. Sebab, kalau dibawa ke Dewan Pers justru jadi bias. Karena mekanismenya beda," tuturnya.

Jimly menjelaskan, jika  mediasi antara media dengan konsumen memang selayaknya bisa dibawa ke dewan pers. Tapi kalau konsumen itu sebagai individu, bukan sebagai pejabat.

"Kalau pejabat, mekanisme hubungannya kan lain lagi. Jadi ini bukan urusannya media pers dengan pejabat, tapi dengan individu, dengan pribadi. Pribadi Dipo Alam. Jadi harus dipisahkan. Statusnya bukan sebagai pribadi di situ, tapi sebagai jabatan. Tapi Metro dan Media mempersoalkan ini sebagai jabatan," katanya.

Karena itu, langkah yang ditempuh Metro TV dan Media Indonesia membawa Dipo Alam ke pengadilan dinilai Jimly sudah tepat. Selain itu, Jimly menganggap, kasus Dipo Alam dapat dijadikan contoh yang tepat untuk melihat bagaimana seorang pembantu presiden bermanuver sendiri tanpa diketahui presiden.

Perasaan pribadi seorang Dipo Alam yang disampaikannya dalam forum resmi, kata Jimly, tidak menggambarkan sikap seorang pejabat sekaligus pembantu presiden. "Jadi ke depan, semua pejabat harus terbiasa untuk memisahkan perasaan pribadinya dengan masalah jabatannya. Ini jadi pelajaran yang akan datang, pejabat harus hati-hati," katanya.

"Jangan karena kepentingan pribadi untuk mendapatkan skor politik tertentu, lantas menggunakan jabatannya," kata Jimly.

Alasan Untung Cahyono Ungkit Pemilu Curang di Khutbah Id: Jamaah Pulang Mungkin Kebelet Pipis
Bek Bristol Rovers, Elkan Baggott

Elkan Baggott Menggila, Cetak Gol dan Bawa Bristol Rovers Pecundangi Mantan Klubnya

Bek Timnas Indonesia, Elkan Baggott tampil impresif saat memperkuat klubnya, Bristol Rovers dalam laga lanjutan League One atau kasta ketiga Liga Inggris

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024