VIVAnews - Bencana yang terjadi di Kabupaten Paniai, Papua, beberapa hari terakhir ternyata bukan banjir bandang tapi meluapnya Danau Paniai akibat curah hujan yang cukup tinggi dalam tiga bulan terakhir.
Hal itu diungkapkan Bupati Paniai, Naftali Yogi ketika dikonfirmasi, Jumat 1 April. "Saya jelaskan bencana di wilayah Paniai bukan banjir bandang. Danau meluap sehingga merendam sejumlah pemukiman warga dan fasilitas umum," kata Naftali Yogi, Jumat 1 April 2011.
Meluapnya air di danau, kata Bupati, bukan hanya merendam kota Enarotali ibukota Paniai, tapi juga 10 distrik lainnya. "Dari 10 distrik, 7 distrik yang paling parah terendam air setinggi 2-4 meter,’’ jelasnya.
Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenangi landasan pacu di Bandara Paniai juga sepanjang kurang lebih seratus meter. "Meski sebagian tergenang air, tapi bandara masih bisa dipergunakan. Sementara dermaga di danau hancur total," singkatnya.
Mengenai korban yang meninggal, ucap Bupati sesuai, data yang berhasil diperoleh hanya 10 orang saat menggunakan speed boat di danau dan kemudian diterjang ombak besar.
Data ini berbeda dengan yang disampaikan Wakil Presiden Boediono saat memberikan arahan pada rapat koordinasi Gubernur se-Belajasumba (Bengkulu, Lampung, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung) di Hotel Abadi Suites, Jambi. Wapres menyampaikan ada 13 korban tewas dalam banjir ini.
Laporan: Banjir Ambarita | Papua, umi
Ahmad Syaikhu: PKS dan Nasdem Siap Bersama-sama Membangun Negeri Ini Lebih Baik
Petinggi PKS yang dipimpin Ahmad Syaikhu menyambangi markas Nasdem, Rabu sore tadi.
