BNPT: Media Jadi Sarana Pemasaran Teroris

Penggeledahan rumah mertua Pepi Fernando di Bekasi
Sumber :
  • Dedy Priatmojo

VIVAnews - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Inspektur Jenderal (Purn) Ansyaad Mbai menilai gerakan teroris di Indonesia memanfaatkan media sebagai sarana pemasaran gratis. Hal ini berkaca dari dugaan keterlibatan kamerawan Global TV, IF, dalam jaringan tersangka otak bom buku dan bom Gereja Christ Cathedral Serpong, Pepi Fernando.

"Pepi merekrut IF itu bukan karena kecelakaan, tapi dia (Pepi) tahu betul media sangat strategis," kata Ansyaad di Jakarta, Jumat 6 Mei 2011.

Selain media lokal, sambungnya, Pepi pun sudah menyiapkan pengumuman untuk media berbasis di Qatar, Al Jazeera. "Untuk blow up informasi akan ada ledakan. Ini yang baru di sini. Teroris menggunakan media sebagai cover. Media tanpa sadar mem-blow up terorisme," kata dia.

Dia menambahkan Pepi memang terlihat seperti beraksi sendiri dalam merancang teror beberapa waktu lalu. Namun, kata dia, jika ditarik dari sisi motif, alasan Pepi sebangun dengan gerakan Islam yang sudah ada seperti Jamaah Islamiyah atau Jamaah Anshorut Tauhid. "Pepi itu bukan terjun bebas. Dia adalah salah satu pemimpin NII (Negara Islam Indonesia) wilayah Sumatera," tambahnya.

Pemahaman radikal yang bersangkutan, imbuh Ansyaad, ditambah dari buku-buku yang dia baca.

Israel Tutup Masjid Ibrahimi di Kota Hebron karena Dipakai Umat Yahudi untuk Paskah
Davina Karamoy Saat Promo film Jin dan Jun di Kantor Viva.co.id

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab

Davina Karamoy mengungkapkan bahwa dia belum merasa mantap untuk mengenakan hijab, meskipun dia sudah menjadi mualaf sejak masa SMA, tapi belum memilih berhijab.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024