- ANTARA/husyen abdillah
VIVAnews- Direktur Utama Merpati Nusantara Sardjono Jhony Tjitrokusumo membantah dalam kecelakaan Sabtu lalu, pesawat Merpati meledak dan sayapnya patah.
"Saya tekankan, sekali lagi pesawat ini tidak meledak, dan berdasarkan saksi mata pesawat ini tidak patah sayapnya. Pesawat ini sedang beroperasi normal," kata dia di Kantor Pusat Merpati Airlines, Jalan Angkasa, Kemayoran Jakarta Pusat, Senin 9 Mei 2011.
Ia menjelaskan, saksi mata mengatakan pesawat itu terbang rendah. Hal itu juga diketahui melalui kokpit dari voice recorder. Saksi itu, adalah dua orang nelayan yang kebetulan sedang melaut di teluk Kaimana. "Saksi sempat mendekati ekor, namun takut meledak maka dia menjauh," ungkapnya.
Dugaan sementara penyebab kecelakaan, kata dia, baru akan didapat satu minggu lagi. "Karena kokpit voice recorder sudah cover," kata dia.
Dia menegaskan, kecelakaan ini adalah musibah. Dia mengakui kecelakaan menyulitkan Merpati yang baru mulai bangkit lagi. Akibat kecelakaan Sabtu 7 Mei 2011 lalu, seluruh penumpang, 21 orang dan 4 awak pesawat tewas seketika. (umi)
Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB
PBB memiliki anggota sekitar 193 negara. Namun, di luar jajaran negara-negara tersebut, terdapat setidaknya 9 negara yang belum mendapat pengakuan sebagai anggota PBB.
