Soal Ruyati, Menlu Salahkan Pengadilan Saudi

Ilustrasi/Aksi protes perlindungan tenaga kerja wanita di luar negeri
Sumber :
  • VIVAnews/Siti Ruqoyah

VIVAnews – Ruyati binti Satubi, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bekasi, wafat setelah dipancung oleh pemerintahan Arab Saudi pada Sabtu, 18 Juni 2011. Ia divonis bersalah karena membunuh majikan perempuannya yang berusia 64 tahun dengan pisau pemotong daging. Keluarga Ruyati mengatakan, Ruyati kerap disiksa oleh majikannya itu. Kaki Ruyati pun pernah patah karena dianiaya.

Sejumlah pihak menilai pemerintah RI kecolongan dalam kasus Ruyati. Pemerintah dianggap lalai dalam melakukan advokasi dan pendampingan terhadap Ruyati. Namun hal itu dibantah oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. “Bukan masalah advokasinya,” kata Natalegawa sebelum rapat dengan Komisi I DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 20 Juni 2011.

“Sikap dari sistem pengadilan di Arab Saudi memang demikian, suka tanpa pemberitahuan, langsung melakukan eksekusi,” ujar Natalegawa lagi. Ia menegaskan, pemerintah Indonesia telah melakukan pendampingan dan memberikan bantuan hukum terhadap almarhum Ruyati.

“Masalah ini bukan pertama kali terjadi, dan bukan hanya kepada Indonesia,” jelas Natalegawa. Menurutnya, di negara lain, ada pula kasus warga negara asing yang dihukum mati, namun pelaksanaan eksekusinya dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pemerintahan asal warga terkait.

Masalah yang menimpa Ruyati, kata Natalegawa, akan dibahas dalam rapat antara Kemenlu dan Komisi I DPR yang digelar pagi ini. “Apa yang telah terjadi dan bagaimana langkah-langkah ke depannya,” tutur Natalegawa sambil menyatakan duka cita mendalam terhadap aya yang terjadi kepada Ruyati.

PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023
Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024

Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Permasalahan Pemilu Sudah Selesai

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh bersyukur Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 kini telah selesai. Meskipun, dalam prosesnya penuh dengan dinamika baik suka maupun duka.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024