"Pemerintah Masih Bisa Selamatkan Sumartini"

Sumartini, TKW di Saudi yang divonis mati atas tuduhan sihir
Sumber :
  • Istimewa

VIVAnews - Mantan Anggota DPR RI periode 2004-2009, Hatta Taliwang, menyatakan prihatin atas kasus yang menimpa Sumartini binti Manaungi Galisung, TKI yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi. Keprihatinan Hatta tersebut mewakili keluarga Sumartini, karena Hatta merupakan Presidium Petisi Warga Sumbawa Jakarta (P'WARTA).

"Atas nama keluarganya, saya merasa prihatin. Karena dari kasus ini kami mendapat kesan pemerintah tak serius," ujar Hatta di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat 1 Juli 2011.

Menurut Hatta, pemerintah nampak tidak serius karena tak memiliki data dan informasi yang menyeluruh mengenai para TKI bermasalah yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi. "Data mengenai siapa, kapan ditahan, kasus apa, sepertinya pemerintah tak punya data base yang jelas," ucap Hatta.

"Sehingga ini juga tak menutup kemungkinan bisa terjadi lagi kita akan terkejut semua bahwa sudah ada yang dipancung tetapi baru tahu," lanjut dia.

Hatta tak mengharapkan kasus Ruyati yang dieksekusi mati di Arab Saudi tak terulang lagi. "Mohon waspada. Kami mendesak agar semua TKI yang masuk dalam daftar hukuman pancung itu benar-benar pemerintah dapat konsen," kata Hatta.

"Kami harap pemerintah sungguh-sungguh urusi TKI. Kalau perlu data base tentang mereka yang brmasalah itu ada. Baik itu siapa namanya, kasus apa, keluarganya di mana, perusahaan pengirimnya apa. Sehingga apa yang layak dibela sebagai warga negara itu bisa dilakukan," tambah Hatta.

Menurut Hatta, pemerintah masih bisa menyelamatkan Sumartini dari hukuman pancung. Karena kasus hukum yang dihadapi Sumartini masih sumir.
Belum diketahui apakah Sumartini terancam mati karena tuduhan melakukan sihir atau meracuni anak majikan. Tapi hingga saat ini, anak itu masih hidup, sehingga apabila Sumartini terkena kasus qishosh, dasar hukumnya dipertanyakan.

"Tak ada dasar untuk pemancungan. Maka kalau ada keuletan, sebenarnya negara bisa beri perlindungan kepada Sumartini untuk bisa bebas dari hukum pancung. Bisa diupayakan untuk minta pengampunan," kata Hatta.

Senada dengan Hatta, Anggota Komisi II dari Fraksi Gerindra, Harun al Rasyid, meminta pemerintah serius menangani kasus Sumartini.

"Kami himbau agar pemerintah dan perangkatnya yang berwenang menangani masalah TKI secara serius. Jangan lagi terulang kejadian yang dapat menyakitkan hati, termasuk TKI dipancung di negeri orang," kata Harun yang juga mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat ini. (eh)

Terancam PHK Massal, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Demo di Depan MA
Starbucks Indonesia menyerahkan ribuan buku untuk anak-anak.

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Ribuan buku tersebut merupakan donasi dari para pelanggan Starbucks Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024