Longsor di Sekotong Lombok Barat

Pencarian Korban Dihentikan

VIVAnews - Proses pencarian korban longsor di Dusun Terangin angin, Sekotong, Lombok Barat dihentikan. Petugas yang terdiri dari TNI-Polri, PMI, Tim SAR Nusa Tenggar Barat berhasil mengangkat batu besar yang menutup lobang galian. Proses pencarian itu dilakukan pada pukul 22.00 WITA dengan menggunakan eskavator.

Kapolres Lombok Barat Ajun Komisaris Polisi Agus Supriyanto mengatakan, proses pencarian berlangsung lancar. "Kami sudah kerahkan satu pelton petugas berikut eskavator untuk mempercepat evakuasi, ternyata tidak ada korban," katanya kepada wartawan di Mataram.

Pengiriman alat berat dari kecamatan Sekotong menuju lokasi kejadian memakan waktu yang lama.Kondisi jalan yang terjal dan berlumpur menjadi faktor lambatnya pengiriman alat berat.

Dengan dihentikannya proses pencarian itu maka jumlah korban tewas ditetapkan sebanyak 6 orang yakni Yek Cin (40) warga Sekotong, Taufik (49) warga Kedaro, Mahsan alias Ubud (30) warga Kedaro, dan Sahri alias Pengoh  (30) warga Buwun Kantor.

6 Lokasi Camping Populer di Luar Negeri, Ayo Kunjungi!

Sementara itu korban luka saat ini menjadi tujuh orang yang masing- masing diketahui bernama Haryadi (24),Sadran (27), Zohdi (27), Syukri (32), amak Pisah (48),amak Uwik (46) dan Opik (20).

Peristiwa longsor itu terjadi Sabtu malam saat puluhan penambang berada dalam lubang dengan kedalaman sekitar dua meter. Diduga akibat kerasnya getaran palu penambang membuat bongkahan batu besar yang ada ditebing jatuh dan menutupi lubang tersebut.

Kapolres menegaskan pihaknya juga sudah mengamankan lokasi agar tidak menimbulkan korban baru. Terkait upaya penutupan lokasi pertambangan, Agus menjelaskan penutupan lokasi  harus melalui  mekanisme yang ada.

Artinya, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi NTB dan pemerintah Kabupaten Lobar. Sementara ini pihaknya tetap melakukan sosialisasi terkait bahaya pertambangan liar tersebut.

Laporan: Edy Gustan | Mataram

Presiden Joko Widodo.

Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng

Presiden Joko Widodo meresmikan sejumlah proyek revitalisasi pascabencana tsunami tahun 2018 silam.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024