Gunung Guntur Garut Simpan Letusan Dahsyat

Gunung Guntur
Sumber :
  • wikipedia.org

VIVAnews - Gunung Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu gunung yang menjadi perhatian pemerintah karena aktivitasnya meningkat. Lokasinya ada di timur Gunung Papandayan, Garut, lebih dekat ke Bandung.

"Gunung ini sudah lama sekali tidak meletus. Masyarakat  cuek dan lupa," kata Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi Kementerian ESDM, Agus Budianto, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Sabtu 6 Agustus 2011.

Menurut Agus, letusan terakhir Gunung Guntur terjadi pada 1874 atau sekitar 137 tahun lalu. Saat itu tidak ada data yang terekam terkait korban jiwa dan kerusakan yang diakibatkan Gunung setinggi 2.249 dari permukaan laut itu.

Apa yang menunjukkan Gunung Guntur ini merupakan gunung api aktif? "Dari manifestasi yang ada, di sekitar itu masih ada sumur-sumur gas magmatik seperti belerang dan lain-lain," kata Agus.

Meski ada aktivitas, menurut Agus, status Gunung Guntur masih normal. Belum ditingkatkan menjadi Waspada. Tetapi, Agus mengingatkan akan potensi meletusnya Gunung Guntur.

"Saat ini pemantauan monitor dari kami sudah sangat lengkap. Karena ini merupakan gunung api yang juga mengkhawatirkan," kata Agus. Mengapa mengkhawatirkan? Tipe gunung seperti ini, yang terakhir kali meletus dan beraktivitas sekitar 200 sampai 300 tahun lalu justru menyimpan energi yang luar biasa.

Tipe gunung seperti ini, yang sering banyak 'diam' justru semakin mengumpulkan energi yang besar. "Semakin lama dia diam, di dalam itu terjadi pembentukan energi," jelas Agus.

Gunung Guntur merupakan salah satu dari 77 gunung api aktif Tipe A. Artinya, gunung yang terakhir meletus sekitar tahun 1600. "Gunung-gunung tipe ini hanya meletus di masa depan, atau di masa sekarang," kata Agus. Dari 77 gunung api itu, yang kerap menunjukkan aktivitasnya ada 18 gunung.

Yang dikhawatirkan, lokasi Gunung Guntur merupakan pusat lokasi wisata air panas. Banyak pula hotel atau tempat penginapan di lokasi itu. Belum lagi posisi pusat kegiatan masyarakat tepat berada di bawah kaki gunung yakni sekitar 2 kilometer. (sj)

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024