- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspekstur Jenderal Anton Bachrul Alam, mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalulintas dalam Operasi Ketupat yang berlangsung dari 23 Agustus hingga 7 September 2011.
Dari data yang dihimpun, sebanyak 1.018 kasus terjadi akibat pengemudi mengantuk. Penyebab ini menduduki peringkat pertama. Selain itu, urutan kedua sebanyak 449 kasus kecelakaan disebabkan karena Kelaikan Kendaraan.
"Urutan ketiga sebanyak 387 kasus disebabkan karena kelaikan jalan. Keempat sebanyak 340 kasus disebabkan karena tidak adanya marka jalan," ujar Anton kepada VIVAnews.com, Kamis 8 September 2011 malam.
Sementara itu, 155 kasus terjadi karena mengemudikan kendaraan dengan cepat di jalan. Pada malam hari, kata Anton, biasanya pengendara menambah kecepatan kendaraan guna mempercepat sampai lokasi tujuan.
Menggunakan handphone selama di jalan juga menjadi faktor penyebab kecelakaan. Dari data yang tercatat, sebanyak 73 kasus terjadi akibat banyak pengemudi yang menerima telepon selama perjalanan.
Sementara itu, kondisi pengendara yang tidak stabil, mabuk misalnya, juga penyumbang kecelakaan di jalan. Kepolisian mencatat sebanyak 18 kasus kecelakaan disebabkan karena pengendara sedang mabuk. "Terakhir, 7 kasus disumbang karena pengendara atau penumpang dalam kondisi tidak sehat," kata dia.
Proyek Ini jadi 'Game Changer'
Game changer merupakan istilah yang mengacu pada perubahan atau inovasi yang mendasar dalam industri atau pasar yang mengubah dinamika yang ada dan ciptakan standar baru.
