- AP Photo/ Andrew Brownbill
VIVAnews - Perum Perhutani KPH Sukabumi mulai mengantisipasi potensi kebakaran hutan. Langkah ini merupakan upaya menghindari kejadian kebakaran hutan di kawasan Gekbrong, Cianjur (14/09). Seperti diketahui, di kemarau yang panjang, potensi terjadinya kebakaran hutan sangat besar.
“Saat ini belum ada laporan areal hutan produksi Perhutani di Sukabumi yang terbakar akibat kekeringan. Namun kami terus melakukan pemantauan secara intensif dan siaga,” ungkap Wijanarko, Administratur Perhutani KPH Sukabumi, 15 September 2011.
Luasan areal hutan produksi yang berada di bawah KPH Sukabumi sendiri mencapai 56 ribu hektar. Untuk mengantisipasi peristiwa kebakaran, lanjut Wijanarko, Perhutani mengefektifkan keberadaan posko-posko pemantauan yang berada di lapangan.
Wijanarko mengaku, musim kemarau panjang menyebabkan kekeringan di sejumlah areal hutan milik Perhutani. Fenomana kekeringan hutan saat ini masih masih dalam kondisi wajar, namun potensi kebakaran tetap besar.
Saat ini, hutan produksi Perhutani ditanami jenis pohon jati, damar dan karet. Daun-daun yang kering, ditambah kondisi lahan yang kering menjadikan potensi kebakaran sangat besar.
Para asisten Perhutani (Asper) yang membawahi dan bertanggung jawab atas beberapa area hutan produksi di kawasan timur dan barat diperintahkan meningkatkan kewaspadaan. Di antaranya dengan jadwal penjagaan kawasan hutan untuk memantau kawasan yang menjadi tanggungjawabnya.
Di samping petugas Perhutani, langkah antisipasi juga melibatkan masyarakat sekitar hutan, yang hingga saat ini dilibatkan dalam berbagai kegiatan dan pengelolaan hutan.
“Dengan demikian, kami optimistis jika terjadi kebakaran, maka proses penanganannya akan berlangsung dengan cepat dan tidak meluas ke permukiman warga,” kata Wijanarko.
Laporan: Permadhi | Sukabumi
Siap Gusur Dominasi PKS, 6 Parpol Rajut Koalisi Demi Menangkan Pilkada Depok 2024
6 parpol itu ancang-ancang siap merajut koalisi Sama-Sama demi perubahan kepemimpinan di Kota Depok.
