Korban Ambon Mencapai 8 Orang

Kerusuhan Ambon
Sumber :
  • ANTARA/Izaac Mulyawan

VIVAnews - Dinas Sosial Kota Ambon mengungkapkan bahwa total korban meninggal dunia akibat konflik yang terjadi Minggu lalu, 11 September 2011, mencapai delapan orang.

Cara BRI Sikapi Ketidakpastian Global dan Era Suku Bunga Tinggi

Sebanyak lima orang tewas saat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Alfatah Ambon, dua orang di Rumah Sakit Umum Daerah Haulusy, serta satu orang yang lain tak sempat nyawanya terselamatkan ketika menjalani pengobatan medis di Rumah Sakit Tentara Ambon.

Ke delapan orang tersebut masing-masing Sahnory Eli (20) warga Kapaha, Ismail Samal (29) warga Batumerah, L Tuasikal (27) warga Batumerah, La Ono (20) warga Batumerah, Tasrifan (40) warga Mardika dan dua warga Batugantung lainnya yakni Klifort Belegur dan Jefry Siahaan.

Dari kedelapan nama yang dirilis Dinas Sosial Kota Ambon, nama tukang ojek yang diduga meninggal dunia karena kecelakaan lalulintas, Darfin Saimin (30) asal Waihaong juga dimasukkan dalam data korban meninggal akibat konflik  11 September 2011.

Padahal, sebelum dimakamkan, almarhum tukang ojek yang diduga menjadi pemicu konflik ini telah dipastikan penyebab kematiannya oleh Kepolisian Daerah Maluku yakni akibat kecelakaan lalulintas murni.

Selain itu, pada rilis yang ditandatangani Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, M.A. Namsa, pemerintah kota Ambon juga mencatat korban luka ringan 159 dan luka berat sebanyak 29 orang.

Kombes Ade Safri Ungkap Belum Ada Permohonan Penangguhan Penahanan TikToker Galih Loss

Sedangkan total rumah yang terbakar sebanyak 200 rumah, yang tersebar pada dua kecamatan berbeda. Adapun rumah warga yang mengalami rusak ringan sebanyak 13 unit rumah dan rusak berat sebanyak 20 unit rumah.

Sementara itu, untuk total pengungsi yang kini sedang mengamankan diri di berbagai fasilitas perkantoran dan fasilitas umum lainnya sebanyak 1.832 kepala keluarga dengan total jiwa 7.157 orang.

Menanggapi penangan pengungsi ini, Wakil Ketua DPRD provinsi Maluku Elfianan Pattiasina menyatakan, DPRD provinsi Maluku mendesak pemerintah provinsi agar berkoordinasi dengan pemerintah Kota Ambon untuk menanganinya secara baik.

Bahkan, untuk seluruh korban luka yang kini sedang mengalami perawatan medis, baik luka berat ataupun luka ringan juga harus ditangani secara maksimal sampai para korban tersebut dipastikan mampu beraktivitas kembali.

"Ini keputusan DPRD, untuk itu kami minta Pemrov secepatnya menangani hal ini dengan profesional, agar para korban juga bisa beraktivitas kembali," tegas Elviana di ruang rapat pimpinan DPRD.

Senada dengan itu, Ketua Komisi D, M Suhfi Majid menegaskan, penanganan pengungsi harus dilakukan secara komprehensif. "Penanganan yang sifatnya tanggap darurat harus disegerakan, namun keberlangsungan perhatian kepada pengungsi dengan mengembalikan hak-hak pengungsi agar hidup layak menjadi prioritas," tuturnya.

Majid menyebutkan, penanganan komprehensif ini diawali dengan sistem pendataan yang valid dan terverifikasi. "Sistem pendataan satu pos atau satu pintu penting untuk diimplementasi guna menghindari duplikasi data," katanya.

Politisi asal PKS ini juga mengingatkan agar verifikasi terhadap rumah para penduduk yang perlu direhabilitasi akibat konflik tersebut disegerakan. Tercatat, terdapat 159 rumah rusak berat karena terbakar dan puluhan rumah rusak ringan butuh perhatian segera. Rehabilitasi rumah yang rusak ini menjadi perhatian kita bersama.

Selain itu, Komisi D DPRD Provinsi Maluku juga meminta, agar Tim Penanganan dan Penanggulangan Konflik yang diketuai Asisten II Sekda Maluku harus mengambil langkah cepat merelokasi dan mengembalikan fungsi di tempat masing-masing. "Suasana sudah kondusif, jadi pengungsi yang rumahnya tidak kena dampak konflik sosial ini penting dikembalikan ke rumahnya masing-masing dengan jaminan keamanan. Dan ini perlu disegerakan oleh Tim Penanganan dan Penanggulangan Konflik yang dibentuk gubernur," ujar Majid.

Majid juga meminta agar dialokasikan sejumlah anggaran dari APBD untuk menopang buffer stock makanan bagi para pengungsi. "Kita dorong agar ada alokasi APBD yang digunakan untuk menopang kebutuhan para pengungsi beberapa waktu ke depan sambil menunggu respon pemerintah pusat," katanya.

Sementara itu, untuk memantau secara langsung kondisi kota Ambon pascabentrok yang terjadi beberapa hari lalu, Gubenur Maluku Karel Albert Ralahalu memastikan awal pekan depan, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono akan tiba bersama rombongannya di Ambon.

Percepatan Implementasi AI, Lintasarta Menjalin Kerjasama Strategis Kembangkan Solusi Industri 

Kedatangan Menkokesra ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat kepada rakyat Maluku. "Senin pekan depan, Pak Menkokesra akan tiba di Ambon," tandas Ralahalu kepada pers di kantor Gubenur Maluku, Jumat 16 September. (Laporan: Abdul Karim, Ambon)

Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Menyambut Anggota Keluarga Baru

Terungkap, Arti Nama Anak Perempuan Dude Harlino dan Alyssa Soebandono

Dude Harlino dan Alyssa Soebandono menyiapkan dengan baik sehingga nama anaknya itu memiliki arti yang bagus.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024