- medicastore.com
VIVAnews -- Bayi berusia lima bulan, Marianus Verianto Bento harus berjuang melawan penyakit hidrocepallus yang dia derita. Verin -panggilan bayi ini- lahir pada 21 Mei 2011 dari pasangan Pangur dan Lidyana Jail yang tinggal di Kampung Rejeng, Desa Bangka Lelak, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Verin menderita penyakit ini sejak berusia 10 hari. Kepalanya terus membesar, hingga saat ini mencapai ukuran bola sepak. Verin hanya bisa menangis menahan sakit di kepalanya itu. Selain kepalanya yang besar, pusar sang bayi juga membengkak sampai seukuran bola tennis. Tak tau apa sebabnya pusar Verin membengkak.
Sang ayah yang berprofesi sebagai buruh serabutan mengaku hanya bisa pasrah dengan derita yang menimpa anaknya itu. Biaya, menjadi kendala penyembuhan Verin. "Berobat saja tidak pernah apalagi sampai dirawat di rumah sakit, tak ada biaya," kata Saverinus.
Kegetiran keluarga Saverius semakin bertambah karena menerima informasi penyakit hidrcepallus atau pembengkakan kepala tidak bisa ditangani oleh rumah sakit di NTT. Untuk menyembuhkan Verin dengan cara operasi, satu-satunya jalan yang meungkin bagi keluarga Saverius adalah membawa anak mereka ke rumah sakit di Denpasar, Bali.
Sehari-hari, Verin hanya makan bubur ubi ditambah bubur susu yang dibeli keluarga bantuan tetangga di kampung rejeng. "Kita sesekali saja kasi dia bubur susu, tunggu ada dulu. Itu pun kalau ada keluarga yang memberi. Yang rutin itu bubur ubi," kata Ibu Verin, Lidya.
Laporan: Jo Kenaru l ANTV, Flores
Hasil Kolaborasi Kemenag, KPI dan MUI Hasilkan Pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2024
Suguhan tayangan berkualitas dan menyejukkan selama Ramadan, menjadi salah satu hal yang terus dilakukan oleh Kementerian Agama. Maka, sejumlah program diganjar anugerah.
