Nasir Abbas: Target Teror Saat Ini Ngawur

Mantan petinggi Jamaah Islamiyah, Nasir Abbas
Sumber :
  • Antara/ Sahrul Manda Tikupadang

VIVAnews - Dalam lima bulan, dua bom bunuh diri terjadi di rumah ibadah di Indonesia. April 2011 lalu, M Syarif meledakkan diri di tengah jamaah yang sedang salat Jumat di masjid Mapolresta Cirebon, Jawa Barat. Pada Minggu 25 September 2011, giliran Ahmad Yosepa Hayat yang menarik pemicu bom yang dipasang di perutnya di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo.

Belum lagi sembuh trauma, ditemukan empat bom di Ambon. Di antaranya juga di gereja. Meski faktanya, rumah ibadah yang disasar, Mantan komandan Jamaah Islamiyah untuk Asia Tenggara, Nasir Abbas mengatakan, jangan menganggap rumah ibadah menjadi sasaran teror.

"Tentu tidak benar, mereka (pelaku teror) hanya asal saja, yang penting berbuat," kata Nasir di The Royal, Rabu 28 September 2011.

Apalagi, dia menambahkan, bom yang meledak di Solo adalah bom kecil. "Kalau mereka menargetkan di tempat ibadah, kenapa tempat ibadah yang lain tidak apa-apa," tambah Nasir.

Soal dugaan keterkaitan bom Solo dengan pelaku teror di Ambon, Nasir menjelaskan, pemain di Surakarta adalah jaringan Cirebon. Sehingga yang di Solo dan Cirebon jelas hubungannya, modus operandinya juga serupa. Sementara, "Solo dan Ambon tidak ada hubungan, hanya saja itu bentuk solidaritasnya. Sehingga dia merasa seperti terpanggil," kata Nasir.

Soal modus operandi dengan cara bunuh diri, Nasir berpendapat, itu ada kaitan dengan posisi pelaku yang 'kepepet'. "Jelas dia DPO, dicari polisi, dari pada ditangkap mendingan dilawan sampai mati, itu pikirannya," kata dia.

Pikiran siap bunuh diri ini bisa menjadi ancaman untuk orang lain. "Dia pasti frustasi hidupnya sehingga tidak ada pilihan lagi kalau bukan bunuh diri."

Setelah Cirebon, lalu Solo, ada kemungkinan bom bunuh diri juga dilakukan di tempat lain. "Oleh karena itu kita berharap, kita harus memikirkan bahaya yang paling besar apa, kan bisa jadi para DPO yang lain mengikuti cara seperti itu. Kita berharap kepada kepolisian untuk menangkap orang-orang yang berniat seperti itu." (umi)

Pilkada Serentak 2024 Diusulkan Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi

Instruksi Irjen Karyoto ke Jajarannya Pastikan Rangkaian Perayaan Paskah Kondusif

Polda Metro Jaya menegaskan bakal memberikan pengamanan pada seluruh gereja yang ada di wilayah Jadetabek saat Tri Hari Suci Paskah yang dimulai hari ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024