Ketua PBNU:

Malaysia Arogan, Indonesia Teledor

Ketua Umum Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj.
Sumber :
  • VIVAnews/Irvan Beka

VIVAnews - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengaku kecewa pada Malaysia terkait pencaplokan wilayah Indonesia oleh Malaysia di perbatasan Kalimantan Barat. Said menilai Malaysia bertindak di luar batas toleransi.

"Karena mereka (Malaysia) kaya, arogan. Kenapa Malaysia tetap mengganggu kita. Kenapa satu rumpun, dua bangsa ini tidak pernah akur," kata Said di Jakarta, Senin 10 Oktober 2011.

Namun, Said juga mengkritisi sikap pemerintah Indonesia yang dinilai tidak peka dan teledor pada keutuhan wilayah NKRI. "Ada kelemahan juga. Perbatasan tidak dijaga," tegasnya.

Said menegaskan NKRI adalah harga mati. "Kita harus mempertahankan sejengkal dari tanah air kita. Jangan sampai satu jengkal itu hilang. Harus matian-matian. Sudah cukup kehilangan dua pulau. Jadikan pelajaran yang pahit," urainya.

Dia menambahkan persoalan sengketa wilayah dengan Malaysia tidak perlu sampai dibawa ke Mahkamah Internasional karena berkaca pada kekalahan saat mempertahankan Pulau Sepadan dan Ligitan. (umi)

Finance Minister, CEO MCC Discuss Transportation Sector Cooperation
Tangkapan layar anggota KPU RI Idham Holik saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024.

KPU Akan Batasi Maksimal 600 Pemilih Per TPS untuk Pilkada 2024

Anggota KPU RI Idham Holik mengatakan, jumlah surat suara Pilkada 2024 lebih sedikit daripada Pemilu 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024