- Antara/ Eric Ireng
VIVAnews - Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Geerhan Lantara mengungkapkan, perbatasan Indonesia dan Malaysia sepanjang 2.000 kilometer di Kalimantan sudah dijaga ketat oleh prajurit di 32 pos.
Sementara untuk wilayah Camar Bulan dan Tanjung Datu ditempatkan lebih dari dua pos penjagaan.
"Di daerah yang dibicarakan tadi ada empat pos," ungkap Geerhan di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin, 10 Oktober 2011.
Prajurit-prajurit di pos perbatasan setiap hari melakukan patroli berdasarkan koordinat yang dipegang setiap pos. Namun, mereka akan menggunakan GPS apabila saat patroli tidak ditemukan patok.
"Manakala terjadi patroli yang tidak menemukan patok karena ada patok yang ketinggiannya hanya 16 cm, maka akan dikoordinasikan dengan Tentara Diraja Malaysia (TDM) dengan cara membuka GPS masing-masing," katanya.
Patok Baru
Geerhan mengungkapkan, beberapa waktu lalu, ada rakyat yang menemukan patok baru di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Setelah dilaporkan, kemudian patroli bersama TDM mengelar GPS dan membuka patok tersebut.
"Patok itu ternyata dibuat oleh pengusaha yang ada di perbatasan," ungkapnya.
Dengan prajurit yang sudah cukup bagus di lapangan dan juga kerjasama dengan TDM, kata dia, tidak mungkin ada wilayah Indonesia yang 'dicaplok' Malaysia.
"Kita tidak akan mundur, nyawa sekalipun kita pertaruhkan untuk bangsa kita, jadi tidak usah khawatir. Kontrak kita sudah begitu, tidak mungkin kalau itu dicaplok," tegasnya. (umi)
