- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Terdakwa suap Muhammad Nazaruddin mengungkapkan, sebelum kabur ke Singapura dia bertamu terlebih dahulu ke Cikeas. Bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu pun langsung ditanggapi Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha. Menurutnya, jika ada pertemuan antara Presiden SBY dan Nazaruddin adalah hal yang lumrah.
"Mungkin dalam kapasitas kader Demokrat kan bisa saja itu hal yang biasa jika ketemu dengan Ketua Dewan Pembina atau Ketua Umum Partai, semua berlaku sama di partai yang lain," kata Julian di Istana Presiden, Jakarta, Rabu 30 November 2011.
Namun, Julian membantah keras bahwa kedatangan Nazaruddin ke Cikeas adalah untuk berpamitan dengan SBY sebelum kabur ke Singapura. "Yang jelas, kepergian Nazaruddin sepanjang saya ketahui tidak diketahui Bapak Presiden. Waktu ke Singapura sampai di Kolombia," jelasnya.
Usai menjalani sidang perdana, Nazaruddin mengungkapkan pernah dipanggil ke Cikeas oleh SBY. "Tanggal 23 Mei saya dipanggil ke Cikeas oleh Pak SBY dan pengurus Demokrat, terus saya berangkat ke Singapura. Tapi kenapa itu tidak ditanyakan," kata Nazaruddin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu 30 November 2011.
Tanggal 23 Mei diketahui adalah hari dimana dirinya mulai meninggalkan Indonesia ke Singapura. Pelariannya akhirnya berakhir di Bogota, Kolombia.
Namun, dia menceritakan, pertanyaan penyidik bukan soal pertemuan di Cikeas sebelum pergi ke Singapura, melainkan langsung soal kepergiannya ke Singapura. "Di-skip saja yang ditanyakan dari Singapura. Jelas ada yang ingin ditutup-tutupi," tambah dia. (umi)
Pertamina Patra Niaga Beberkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia di Hannover Messe 2024
PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional, Hannover Messe 2024.
