- Iwan Heriyanto/Surabaya Post
VIVAnews - Satu set kereta komuter yang akan mengisi rute Stasiun Simpang Haru, Padang, menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) direncanakan sampai pada pertengahan Desember 2011 di Padang. Diperkirakan, kedatangan kereta komuter ini akan lebih cepat dari jadwal pembuatan jalur kereta dari Stasun Duku, Kabupaten Padang Pariaman menuju BIM.
“Kalau tidak pertengahan bulan ini, awal Januari keretanya sudah sampai ke Padang,” kata Humas PT Kereta Api Divisi Regional II Sumatera Barat, Romeyo, pada VIVAnews, Rabu, 7 Desember 2011.
Satu set kereta komuter yang terdiri dari tiga rangkaian kereta ini akan difungsikan untuk memperkuat transportasi darat ke BIM. Pihak pemerintah daerah hanya menambah jalur kereta baru dari Stasiun Duku menuju BIM yang berjarak sekitar 4,2 kilometer untuk mengoperasikan jalur tersebut.
Sejauh ini, pengerjaan proyek senilai Rp120 miliar ini direncanakan akan dimulai pada awal tahun anggaran 2012. Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Akmal, mengatakan, saat ini sedang dilakukan pengukuran lahan oleh pihak terkait.
“Sekarang lagi pengukuran (lahan) oleh Badan Pertanahan untuk pembebasan lahan,” kata Akmal. Sebelumnya, pemerintah daearah telah menganggarkan dana Rp5 miliar dalam APBD 2011 untuk memulai proyek ini.
Dana sebesar Rp120 miliar yang diajukan satuan kerja proyek tersebut akan digunakan untuk membangun jalur kereta dan sejumlah jembatan di areal sepanjang 4,2 km tersebut. Besar anggaran tersebut, ujarnya, masih menunggu persetujuan pusat.
Rencananya, April 2012 rute Stasiun Simpang Haru menuju BIM akan beroperasi. Namun, hal ini belum bisa dipastikan oleh pihak kereta api. Menurut Romeyo, pihaknya tetap akan mengoperasikan satu set kereta komuter ini untuk melayani rute jarak pendek.
“Untuk sementara kita gunakan untuk mengisi rute dari Padang menuju Stasiun Duku. Lebih jauh dari itu tidak mungkin,” kata Romeyo. Pihak PT KAI Divre II Sumbar tidak akan mengoperasikan kereta komuter ini untuk menambah jalur kereta wisata dari Padang menuju Pariaman.
Sedikitknya, dua kereta difungsikan untuk mengisi jalur kereta penumpang dan wisata dari Padang menuju Pariaman. Dua rangkaian kereta, Dang Tuanku dan Sibinuang, telah dioperasikan pihak PT KAI untuk mengisi jalur tersebut. Sedikitnya, 13 rangkaian kereta dioperasikan di jalur penumpang kereta yang masih tersisa di Sumbar tersebut.
Pengaktifan kembali sejumlah jaur kereta api di Sumbar menjadi target besar pemerintah untuk menghidupkan kembali transportasi massal tersebut di Minang. Kereta Api Padang-Bandara Minangkabau ini menjadi kereta api pertama yang khusus melayani penumpang angkutan udara. Di Jakarta, juga ada proyek Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta yang terhubung dengan Stasiun Manggarai namun paling cepat baru digarap 1,5 tahun lagi.
Laporan: Eri Naldi | Padang, umi
