Ramalan Gempa di Indonesia

Nextearthquake.com Klaim Akurasi 90 Persen

Peta pusat gempa dunia
Sumber :
  • http://denali.gsfc.nasa.gov/dtam/

VIVAnews -- Situs www.nextearthquake.com secara periodik melansir  prediksi gempa. Yang terbaru, periode 10 sampai 23 Desember 2011. Dan tiga di antaranya ramalan gempa di wilayah Indonesia.  Situs itu dikelola oleh sejumlah ahli gempa di Amerika Serikat. Salah satunya adalah pakar gempa kenamaan RJ Roberts.

Kenapa Vagina Wanita Bau Seperti Ikan Amis Busuk?

Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief, melalui asistennya, Basroni, meminta masyarakat tidak panik dengan dugaan sejumlah ahli gempa itu. Meski juga harus terus waspada.

Sementara, pakar gempa LIPI, Danny Hilman mengatakan, hingga saat ini belum ada teknologi yang sahih bisa meramalkan gempa. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu-isu terjadinya gempa.

"Bisa saja mereka mengklaim bisa meramal gempa dengan berbagai cara. Tapi, buktinya, belum ada teknik atau metode meramal gempa yang diakui secara ilmiah," tegas dia kepada VIVAnews.

Seperti apa metode prediksi gempa situs yang diasuh Dr RJ Roberts dan apa saja pengalaman mereka sebelumnya?

Seperti dimuat situs Livescience, Roberts mengklaim baha timnya berhasil memprediksi gempa Hawaii pada Kamis 20 Oktober 2011 -- dengan tingkat akurasi 90 persen.

Tak hanya kekuatan gempa, prediksi situs tersebut juga mencantumkan prediksi hari dan lokasi gempa. Misalnya, ramalan gempa wilayah Utara Sumatra, diprediksi sekitar 500 kilometer dari Medan. Diprediksi gempa dengan magnitud 4,5 sampai  6,5 SR, terjadi sekitar 20 Desember 2011 -- kurang lebih tiga hari sebelum atau sesudah.

Namun, Roberts menolak membuka soal metodologi ramalan gempa miliknya, dengan alasan khawatir jadi korban pencurian kekayaan intelektual.

Meski demikian, ia mengklaim, latar belakangnya sebagai entomolog -- ahli yang mempelajari dinamika populasi serangga, membuatnya menjadi ahli mengenal pola dasar lempeng. "Meramal gempa bukan ilmu pasti, tapi kerjaku menunjukan, kita bisa mengerti dinamika gempa, dan mengantisipasinya," kata dia kepada LiveScience.

Sementara, ketika dihubungi VIVAnews.com, Selasa malam, anggota Tim Bencana Katastropik Purba yang dibentuk Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Iwan Sumule mengatakan, meski gempa tak bisa diramalkan kapan pastinya datang, timnya menggunakan data sejarah untuk melakukan mitigasi bencana.

"Gempa-gempa besar biasanya memiliki perulangan yang konsisten, misalnya 200 tahun sekali," kata dia. Kajian katastropik, kata dia, untuk mengetahui kejadian gempa besar di masa lalu, termasuk di zaman purba -- yang kemungkinan bisa berulang.

Untuk itulah, wilayah yang diketahui pernah diguncang gempa di masa lalu, harus bersiap menghadapi kemungkinan pengulangan gempa. "Itulah pentingnya mitigasi bencana."

Pelita Air Klaim Tak Ada Kendala saat Angkut Penumpang Arus Balik Lebaran 2024
Ilustrasi pasangan bercinta.

Ini 6 Cara Buat Suami Bertahan di Atas Ranjang

Hasilnya, rata-rata waktu mereka bisa bertahan di atas ranjang hanya berkisar 5,4 menit. Dan banyak pria yang tidak bisa bertahan selama 5,4 menit.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024