Markas Dikuasai, Warga Takut OPM Balas Dendam

Sarang OPM di Belanda
Sumber :
  • Jackson Kumaat

VIVAnews -  Pasca aksi penyerangan dan pendudukan markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Gunung Eduda, Paniai, Papua, pada 12 Desember lalu, situasi Paniai perlahan kembali kondusif. Namun warga masih diselimuti  keresahan munculnya serangan balas dendam dari kelompok bersenjata OPM.

Lagi Snorkeling, Warga Temukan Mayat Wanita dengan Wajah Hancur

"Mereka bisa membalas dendam dan warga menjadi sasarannya. Untuk itu, kami berharap aparat keamanan tetap siaga menjaga warga,’’ ujar Pater Oktovianus Pekey, tokoh agama Paniai, Selasa, 20 Desember 2011.

Octavianus mengatakan, saat ini keberadaan kelompok separatis OPM pimpinan John Magay Yogi (anak Tadius Yogi) yang menguasai Eduda sejak 1982 tidak diketahui lagi di mana rimbanya. Biasanya, kelompok separatis tersebut memilih lokasi markas baru yang jauh dari kemungkinan kontak senjata dengan aparat keamanan.

Hari Terakhir Cuti Lebaran 2024, KAI Sumut Angkut 10.700 Penumpang

"Kalau mereka anggap markas yang diduduki saat ini dapurnya, mereka akan tetap berjuang merebutnya kembali, inilah yang ditakuti warga, karena ujung-ujungnya akan terjadi pertumpahan darah, " ujar dia.

Diungkapkan Oktovianus, selama ini kelompok OPM kerap kali meresahkan warga kampung terutama yang berlokasi di sekitar lokasi markas. OPM diketahui seringkali memeras, meminta denda dan merampas hasil kebun dan ternak warga.

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

"Jika kami dari gereja menanyakan kenapa menyusahkan warga kampung, mereka tidak bisa menjawab dan itulah yang terjadi bertahun-tahun," ujarnya seraya mengatakan warga masyarakat Eduda sebenarnya lebih takut kepada OPM daripada aparat keamanan.

Pasca markas OPM diduduki, Pater Octavianus mengakui warga tidak lagi ketakutan hasil bumi mereka dirampas. Pada awalnya, masyarakat sempat khawatir akan menjadi sasaran kontak senjata antara aparat keamanan dan OPM.

Saat disinggung apakah ada warga sipil yang menjadi korban saat aparat
kepolisian menyerang dan pendudukan markas OPM, Oktovianus mengaku belum mengetahui informasi tersebut. "Awalnya memang saya kaget membaca berita, ada 14 anggota OPM tewas dan 70 rumah dibakar. Setelah dicek, tidak ada rumah warga yang dibakar, dan 14 orang OPM tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya," kata dia.

Sementara itu, tokoh masyarakat Paniai Johanes Yogi menambahkan anggota OPM kerap kali mengenakan sanksi berupa denda kepada warga masyarakat yang dipergoki terlihat bersama aparat keamanan. "Mereka akan bilang, kamu kerjasama dengan RI ya, jadi kamu didenda. Kalau tidak bayar dengan uang, ya ternak,’’ ujar Johanes.

Senada dengan Pater Octavianus, Johanes berharap aparat keamanan lebih meningkatkan kewaspadaan, karena anggota OPM bisa saja melakukan aksi balas dendam. "Kalau mereka balas dendam, warga lagi yang akan jadi korban," kata dia. (Laporan: Banjir Ambarita, Papua | kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya