Mantan Staf: Nazaruddin Jago Bikin Skenario

Sidang Lanjutan Muhammad Nazaruddin di Tipikor
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Serangan demi serangan dilancarkan Muhammad Nazaruddin pada para mantan koleganya di Partai Demokrat, terutama Ketua Umum, Anas Urbaningrum. Terakhir, ia membeberkan bukti kuitansi bernilai US$6.975.000 yang diduga dikeluarkan Anas untuk Rakernas Partai Demokrat.

Di tengah gencarnya tudingan Nazar, muncul tanggapan dari mantan tenaga ahli Nazaruddin, Nuril. Dia mengatakan, serangan yang disampaikan terdakwa kasus Wisma Atlet SEA Games itu kepada Anas selama dalam persidangan adalah rekayasa. "Intinya  ingin menjatuhkan Anas Sebagai  Ketua umum," kata Nuril dalam rilis yang diterima VIVAnews.com, Jumat 23 Desember 2011.

Nuril menambahkan, selama dalam pelarian, Nazar terus mengirim pesan BlackBerry Messenger kepadanya. "Mau bentuknya kuitansi atau bukti-bukti  lain yang dibagikan secara tertulis ataupun dikatakan secara lisan sejak adalah bohong dan inkonsistensi," kata dia. "Nazar itu jago buat skenario dan mengarang pernyataan  tidak masuk di akal."

Nuril mencontohkan, ucapan Nazar bahwa Yulianis itu adalah anak buah Anas. Padahal, "yang saya ketahui Yulianis 1000% anak buah Nazaruddin di perusahaannya."

Nuril mengaku curiga, ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan Nazaruddin untuk membunuh karakter  Anas Urbaningrum dan Partai Demokrat. "Saya sebagai mantan stafnya menyarankan untuk saudara Nazaruddin untuk bertobat atas dosa bisnis dan politiknya yang selama ini dia lakukan," kata dia.

Langit Dubai Tiba-tiba Berubah Jadi Hijau Usai Banjir Besar

"Konsentrasi saja terhadap kasus korupsi yang sedang dihadapi, saya yakin KPK bekerja profesional dan transparan  untuk menegakkan hukum yang adil."

Baru-baru ini Nazaruddin menyatakan uang dari Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum yang dibagikan kepada 325 DPC Demokrat, berasal dari PT Adhi Karya. Sebelum ini, Nazaruddin sempat mengatakan bahwa PT Adhi Karya memenangkan proyek pembangunan sarana olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, atas perintah Anas.

“Uang (dari Anas) itu diambil dari Adhi Karya sebesar Rp50 miliar. Lalu diambil juga Rp20 miliar dari Adi Saptinus (orang Adhi Karya), seperti yang sudah saya jelaskan dalam eksepsi saya,” kata Nazaruddin sebelum menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu 21 Desember 2011.

Mantan Bendahara Umum Demokrat itu juga menyatakan, dirinya sama sekali tidak tahu soal proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games di mana dia menjadi tersangka. “Yang saya tahu adalah tentang proyek Hambalang, karena mulai awal sampai akhir Desember 2009, yang dibahas Mas Anas adalah proyek Hambalang,” ujar Nazaruddin lagi.

Anas sendiri telah menegaskan, dirinya tidak pernah terlibat langsung dengan proyek-proyek pembangunan, dan tidak mengurusi soal anggaran apapun. Baca bantahan lengkap Anas di sini. Sementara itu, PT Adhi Karya juga membantah adanya keterlibatan pihak mana pun dalam tender proyek Hambalang yang dimenangkan oleh mereka. (umi)

Presiden Iran Ebrahim Raisi

Iran Berhasil Tangkis Serangan Israel

Meskipun beberapa laporan media mengatakan bahwa rudal telah ditembakkan, Iran mengatakan bahwa mereka telah berhasil menangkis dan menembak jatuh beberapa drone tetapi "

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024