- ANTARA/Rinby
VIVAnews - Polri sudah memeriksa 22 anggota Brimob yang bertugas pada saat terjadi bentrok pembubaran demonstrasi blokade di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu 24 Desember 2011 lalu. Pemeriksaan dilakukan sebagai upaya pengembangan dan penyelesaian insiden yang menewaskan dua orang pengunjuk rasa itu.
"Tim internal sudah memeriksa 22 orang anggota Brimob yang bertugas di lapangan saat itu," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution ketika dikonfirmasi oleh VIVAnews.com, Selasa 27 Desember 2011.
Saud menjelaskan sampai saat ini, tersangka masih tetap 47 orang dari pengunjuk rasa. Untuk korban tewas tidak ada data tambahan, yakni dua orang. Sedangkan 10 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit Mataram (2) dan Bima (8). Untuk korban luka ringan sebanyak 30 orang.
Saud menambahkan, untuk 22 anggota Brimob yang diperiksa itu masih berstatus sebagai saksi. "Untuk menjadi tersangka belum, masih diperiksa saja," kata dia.
Demo di Bima dipicu penolakan masyarakat setempat atas penerbitan SK 188 oleh Bupati Bima. Massa menuntut agar bupati mencabut izin pertambangan yang dipegang salah satu perusahaan.
Aksi massa memblokir akses pelabuhan itu sendiri telah berlangsung selama enam hari. Hari keenam, polisi mencoba membubarkan massa. Tapi pembubaran itu berakhir bentrok, akhirna dua demonstran meninggal dunia dalam pembubaran aksi blokade pelabuhan.
Demo massa juga mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas publik seperti Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 3 unit rumah BTN rusak dan dibakar, 25 unit rumah warga dirusak, begitu juga dengan Mapolsek. (eh)
Komentar Calon Kiper Timnas Indonesia Usai Bawa Inter Milan Sabet Scudetto
Inter Milan sukses memastikan diri merebut Scudetto Serie A yang ke-20. Ternyata, ada 'orang Indonesia' yang ikut membantu La Beneamata merebut bintang kedua.
