Dibangun Rp1 T, Bandara Lombok Mulai Rusak

Sumber :
  • Antara/ Ahmad Subaidi

VIVAnews -- Komisi V DPR RI yang membidangi Infrastruktur dan transportasi menemukan berbagai permasalahan pada proyek pembangunan Bandara Internasional Lombok yang terletak di Tanak Awu, Lombok Tengah.

Pada kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, rombongan komisi V DPR RI yang diketuai oleh Mulyadi, tim menemukan berbagai kebobrokan di BIL. Bahkan mereka mengaku kecewa dengan kondisi Bandara kebanggaan rakyat NTB itu.

Menurut Mulyadi, Kekecewaan itu akibat kondisi bangunan yang dinilai tidak sesuai dengan standar Internasional.  Atap bangunan BIL yang bocor, kebersihannya tidak terjaga, perlu mendapat perhatian pemerintah. "Komisi V  memang kecewa terhadap kondisi BIL yang baru saja diresmikan presiden baik kualitas konstruksinya, kualitas kebersihan dan lainnya," kata Mulyadi usai menggelar rapat dengan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi di Mataram Kamis 29 Desember 2011.

Mulyadi mengatakan Komisi V akan segera menggelar rapat dengan Kementerian BUMN dan PT Agkasa Pura untuk mengetahui persoalan mendasar dari pembangunan proyek BIL yang menelan biaya hampir Rp1 triliun itu.

Selain itu Komisi V juga akan mempertanyakan cara melakukan rekruitmen terhadap kontraktor  yang melaksanakan proyek itu. Bahkan Komisi V juga curiga dengan kesiapan konstruksi BIL itu karena ditemukan banyak atap yang bocor sehingga menimbulkan genangan air dan sebagainya yang membuat tidak nyaman.

Menurut Mulyadi hal itu merupakan kondisi yang menyedihkan mengingat bandara itu yang diharapkan menjadi tujuan wisata internasional. Terkait dengan itu, menurut Mulyadi perlu dilakukan audit teknis atau audit konstruksi.

Sementara itu anggota Komisi V, Josef A Nae Soi menilai keberadaan Bandara Internasional Lombok itu sangat mengecewakan. Lagipula Bandara yang resmi beroperasi pada 1 Oktober 2011 dibangun dengan uang rakyat.

Tidak hanya menemukan kondisi konstruksi bangunan yang rusak, Josef juga mempertanyakan KKOP Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan yang tidak memenuhi persyaratan. "Jadi dari segi keamanan keselamatan keamanan dan gedung-gedungnya harus dibenahi agar sesuai dengan standar internasional karena ini Bandara Internasional," ujarnya.

Tidak hanya itu, Josef juga mengusulkan agar Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian menyelidiki siapa yang bertanggung jawab pada proyek pembangunan BIL.

Gubernur NTB Zainul Majdi yang dikonfirmasi menyatakan, lebih kecewa dengan kondisi BIL saat ini. Lagipula kualitas secara keseluruhan tidak sesuai dengan harapan. Penanganan secara umum baik kebersihan, ketertiban, kenyamanan dan sarana-sarana umum masih jauh dari harapan.

"Kami lebih kecewa lagi, BIL itu kan pembangunannya hampir Rp1 triliun tapi kualitasnya tidak sesuai harapan. Maka saya sudah mengirim surat ke Menteri BUMN untuk minta intervensi karena tidak cukup kalau hanya berbicara dengan pimpinan Angkasa Pura," ujar Zainul Majdi.

Laporan: Edy Gustan | Mataram, umi

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto
Foto: Istimewa

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024