Rencana Pembelian Tank Asing

Pengamat: Malaysia Saja Beli dari Pindad

Tank Leopard 2A6 buatan Jerman
Sumber :
  • http://military-weapon.blogspot.com

VIVAnews - Rencana pemerintah memberli tank Leopard dari Belanda memunculkan pro dan kontra. Sebagian pihak menyatakan kendaraan tempur asal Eropa itu tak cocok dengan medan di Indonesia. Sebagian lagi berpandangan Indonesia bisa membeli tank itu dengan murah karena negara-negara Eropa sedang mengalami krisis keuangan.

Pengamat militer dan kepolisian LIPI, Hermawan Sulistyo, punya pendapatnya sendiri soal rencana pemerintah ini. Menurut dia, rencana itu tak hanya melibatkan antar pemerintah saja. "Ini sudah ada mafianya, semua negara harus pakai broker. Amerika juga pakai kok," ujarnya di Jakarta, Sabtu 14 Januari 2012.

Menurut dia, dalam industri pertahanan dunia sudah diatur dalam Military Industrial Complex (MIC). Pemerintah di dunia harus melibatkan pihak lain dalam jual beli persenjataan.

Oleh sebab itu, Hermawan mengatakan pemerintah sebaiknya memberdayakan perusahaan senjata dalam negeri, dalam hal ini PT Pindad. Menurut dia, langkah ini memang butuh keberanian pemerintah.

Innalillahi, King Nassar Berduka Ayahanda Meninggal Dunia

"Malaysia saja ngambil Anoa -kendaraan militer lapis baja- dari sini. Malaysia pesan banyak," katanya. "Cuma yang dilawan inikan industri militer dunia, susah juga kita."

Hermawan optimis industri militer dalam negeri mampu bersaing dengan tank Leopard buatan Belanda jika benar-benar dimanfaatkan. "Kalau berani kembangin aja Pindad, kita mampu. Dulu kita punya roket Sura, bagus kok, dibeli dimana-mana," ujar dia.

Alutsista Bekas

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Sebelumnya, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro mengatakan Indonesia sedang mengincar Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) bekas negara-negara Eropa. Pertimbangannya, negara-negara Eropa dalam kondisi krisis keuangan, sehingga mengurangi alutsista mereka. "Maka mereka sekarang mengurangi alutsistanya, di Eropa dan mereka menjual murah," kata Purnomo beberapa waktu lalu.

Rencana itu kemudian ditindaklanjuti dengan rencana pembelian sekitar 100 tank Leopard dari Belanda. Namun, permintaan itu telah ditolak oleh parlemen Belanda. Mereka menilai Indonesia masih melakukan berbagai pelanggaran HAM. Belanda tak mau tank-tank itu dipakai untuk pelanggaran HAM itu.

Di dalam negeri, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat tegas-tegas menolak rencana itu. DPR menilai spesifikasi tank Leopard tak cocok dengan kondisi medan Indonesia. Tank Leopard yang berbobot sekitar 60 ton tak bisa beroperasi dengan sempurna di Indonesia. (ren)

Peristiwa serangan teroris di Gedung Teater dekat Moskow, Rusia

100 People Still Missing in Moscow Concert Hall Attack

The final death toll from the Moscow concert hall terrorist attack could be much higher than the 140 confirmed dead, with Russian state investigations saying they have re

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024