Bentrok Massa, Pemilukada di Papua Ditunda

Korban kerusuhan kampanye Demokrat di Papua
Sumber :
  • TvOne/Muhammad Imran

VIVAnews – Aparat keamanan memutuskan untuk menunda pemilukada Kabupaten Tolikara, Papua, setelah situasi di wilayah itu kian memanas pasca bentrok antarpendukung kandidat calon bupati.

Koalisi Perubahan Selesai, Surya Paloh Tetap Ingin Bina Hubungan Baik Dengan PKS

Pemungutan suara seharusnya digelar besok, Jumat 17 Februari 2012. Namun, kini ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. “Kondisi keamanan tidak memungkinkan karena konsentrasi massa masih terus terjadi dan mengakibatkan situasi tegang,” kata Kapolres Tolikara, AKBP Rahmat Siregar, Kamis 16 Februari.

Oleh karena itu, terang Rahmat, Rapat Muspida memutuskan pemungutan suara diundur sampai situasi benar-benar dinilai sudah kondusif.

Konsentrasi massa saat ini masih terlihat di sejumlah titik, terutama di Karubaga, Ibukota Tolikara. “Massa yang berkumpul membawa peralatan seperti parang dan panah. Mereka sepertinya berjaga-jaga. Sudah kami imbau untuk bubar, tapi tidak diindahkan,” ujar Kapolres.

Ia menyatakan akibat  bentrok massa yang terjadi sejak Rabu 15 Februari 2012 kemarin, sejumlah bangunan terbakar, yaitu Kantor BPS, Posko Demokrat, 30 rumah, 2 mobil, serta 1 motor.

Mengenai kabar adanya korban tewas dalam bentrokan itu, Kapolres belum bisa memastikan. “Sampai sekarang kami belum mendapat data lengkapnya,” ucap Rahmat.

Sementara untuk memperkuat personel keamanan, polres setempat mendapat bantuan 1 SSK Brimob dari Polres Jayawijaya.

KPUD Memahami

Koordinator Wilayah KPUD Provinsi, Papua Marthen Ferry Kareth, menyatakan sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari KPUD Tolikara mengenai penundaan pemungutan suara.

Menurut dia, jika dari segi keamanan situasi tidak memungkinkan, aparat keamanan memang berwenang menunda pilkada. “Undang-undang memang mengatur mengenai penundaan pilkada jika situasi tidak memungkinan seperti kondisi keamanan yang tidak kondusif atau terjadi bencana,” kata Ferry.

Ia pun memaklumi apabila laporan penundaan pemilukada terlambat disampaikan. “Mungkin anggota KPUD Tolikara sedang menyelamatkan diri,” kata dia.

Dua pasang kandidat kepala daerah Kabupaten Tolikara yang akan mengikuti pemilukada adalah incumbent John Tabo dan H Edi Suyanto, serta penantangnya dan Usman Wanimbo dan Amos Jikwa.

Ketua Komisi A DPRD Papua, Ruben Magay, mengatakan bentrok di Tolikara mencerminkan kandidat calon bupati yang ikut pemilukada belum dewasa berdemokrasi, sehingga tidak berupaya mengimbau massa mereka untuk menghindari tindakan anarkis.

Saat ini, Ketua KPUD Tolikara, Osea Ganungga, diamankan di polres setempat guna mengantisipasi amuk massa. Korban tewas akibat bentrok kedua kubu dikabarkan sudah mencapai 6 orang. Namun identitas mereka belum diketahui pasti.

Range Rover EV Siap Meluncur, Fitur Berlimpah untuk Semua Medan Jalan
Anwar Fuady

Gak Betah Jadi Duda, Anwar Fuady Bakal Nikah Lagi di Umur 77 Tahun

Anwar Fuady berharap, Wiwiet Tatung akan menjadi wanita terakhir yang mendampinginya sampai tutup usia.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024