- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD kembali menyoroti korps hakim. Mahfud menilai meski telah berganti Ketua Mahkamah Agung, hingga kini kondisi peradilan di Indonesia masih buruk dan tidak ada perubahan. "Peradilan di Indonesia hingga sekarang tidak ada perubahan, masih bobrok saja," kata Mahfud MD kepada VIVAnews.
Mahfud berharap Ketua Mahkamah Agung baru, Hatta Ali, bisa memimpin lembaga peradilan tertinggi di Indonesia itu menjadi badan peradilan yang benar-benar agung dan lebih maju. "Ya, mudah-mudahan nanti dengan pak Hatta Ali ini agak lebih progresif," ujarnya.
Dia menilai Hatta merupakan sosok yang progresif serta memiliki pengalaman cukup panjang sebagai hakim. "Orangnya lebih progresif dan pengalamannya sebagai pengawas hakim itu panjang," tuturnya.
Dengan pengalaman yang dimiliki, Mahfud berharap Hatta dapat membawa perubahan bagi dunia peradilan di Indonesia. "Menurut saya itu bisa menjadi modal untuk memperbaiki peradilan yang bobrok," tandasnya.
Perseteruan antara mahfud dan mantan Ketua Mahkamah Agung, Harifin A Tumpa, berawal saat Mahfud menyatakan penegak hukum gagal total dalam menciptakan peradilan yang bersih dan masyarakat tidak lagi menghargai hakim.
Itu dilontarkan Mahfud pada 2011 menanggapi penangkapan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat oleh KPK karena kedapatan menerima suap Rp 250 juta. Harifin Tumpa merasa tersakiti Harifin, dia menilai pernyataan itu harus dijawab.
Mencoba meredakan ketegangan yang muncul, Mahfud menilai kekecewaan yang diungkapkan Harifin merupakan hal yang wajar untuk seorang pegawai purna tugas. (eh)