SBY Instruksikan Masterplan Cegah Tsunami

Peta lokasi episentrum gempa bumi Sumatra 11 April 2012
Sumber :
  • REUTERS/Thomas Peter

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan penyusunan master plan antisipasi bencana gempa bumi dan tsunami. Masterplan ini diharapkan selesai dalam waktu 2 bulan.

"Presiden meminta agar kementerian dan lembaga lain membantu BNPB yang tugasnya begitu besar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan yang diterima VIVAnews.com, Senin 16 April 2012.

Menurut Sutopo, hal disampaikan Presiden SBY saat rapat terbatas di Istana Bogor. Dalam rapat itu juga dihadiri Kepala BNPB Syamsul Maarif.

Selain itu, lanjut Sutopo, Presiden juga menyetujui penambahan infrastruktur peringatan dini tsunami seperti sirine, buoy tsunami, peralatan pasang surut, GPS dan lainnya. "Sirine tsunami yang tidak berfungsi saat tsunami Aceh kemarin perlu dievaluasi sistemnya. Buoy tsunami yang hanya beroperasi 3 unit dari 25 unit di perairan Indonesia juga perlu ditelaah menyeluruh," ujarnya.

Presiden telah menyetujui anggaran akan dialokasikan tahun 2013 karena semua itu demi menyelamatkan jiwa masyarakat. Tahun ini BNPB diminta merencanakan semua untuk kebutuhan 2013 tersebut. "Dari banyak lokasi yang terancam dipilih daerah-daerah prioritas yang memang rawan gempa dan tsunami," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala BNPB Syamsul Maarif memaparkan laporan penanganan gempabumi dan tsunami di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu. Secara umum penanganan lebih baik dibandingkan tsunami 2004.

Menurut Syamsul, sistem telah bekerja dan mekanisme masih ada yang perlu disempurnakan. Di sebagian daerah terjadi kemacetan saat evakuasi karena masyarakat membawa kendaraan dan panik.

"Saat gladi semua bisa berjalan lancar karena masyarakat tidak membawa kendaraan. Namun saat terjadi peringatan tsunami yang sebenarnya masyarakat membawa kendaraan. Yang terjadi akhirnya kemacetan," ujarnya.

Untuk mengatasi hal itu, BNPB mengusulkan pembangunan shelter vertikal. Masyarakat dapat evakuasi ke shelter vertikal terdekat di sekitar pantai. Sebab waktu tempuh evakuasi di jalur-jalur evakuasi di jalan dengan kondisi macet akan kalah cepat dengan datangnya tsunami.

"Tsunami di Indonesia adalah tsunami lokal dimana tsunami datang hanya berkisar 10-30 menit setelah gempa. Evakuasi vertikal dapat berupa masjid, kantor pemerintah, sekolah, gedung, bukit buatan dan lainnya yang didesain tahan gempa dan atasnya dapat digunakan untuk evakuasi," jelasnya.

Syamsul menjelaskan, saat ini shelter vertikal masih terbatas jumlah. Misalnya di Padang baru ada sekitar 7 unit sementara kebutuhannya sekitar 300-500 unit. Di Kabupaten Pesisir Selatan juga baru ada 3 dari kebutuhan 68 unit. Demikian pula di Banda Aceh baru ada sedikit escape building. (adi)

Polda Banten Minta Maaf ke Pemudik
Pemain Persib Bandung, Beckham Putra

Kondisi Membaik, Beckham Putra Bisa Tampil Lawan Persebaya Surabaya

Dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani mengungkapkan kondisi terkini Beckham Putra Nugraha. Rafi mengatakan kondisi cedera kaki kanan Beckham Putra berangsur membaik.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024