Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono:

Bentrok Aparat di Gorontalo Hanya Salah Paham

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono (kiri) dan Kasau Imam Sufaat
Sumber :
  • Antara/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Empat anggota Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Kostrad) terluka setelah terkena peluru karet yang dilepaskan anggota Brigade Mobil (Brimob) dalam pertikaian di kawasan Limboto, Kota Gorontalo, Minggu lalu. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menilai insiden itu sebagai salah paham.

"Itu bukan bentrokan. Sekali lagi saya katakan itu kesalahapahaman di antara anggota oknum TNI dan Brimob," kata Agus usai acara Asean Chiefs Military Medicine Conference (ACMMC) 2012 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa 24 April 2012.

Kesimpulan itu ditarik Agus setelah menerima laporan dari Panglima Kostrad, Panglima Kodam, dan perwira tinggi Kepolisian di Gorontalo. Menurut Agus, kedua belah pihak sudah bertemu dan menyepakati proses penyelesaian melalui jalur hukum. "Kalau ada polisi yang salah, ya dihukum. Kalau ada TNI yang salah, ya dihukum juga," kata dia.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

Agus membantah tudingan yang menyebut TNI dan Polri sering terlibat salah paham. Dalam keseharian, imbuhnya, anggota TNI dan Polri cukup kompak. "Kalau ada riak-riak seperti itu harus kami hadapi sehari-hari," kata dia.

Sampai saat ini, TNI dan Polri masih menyelidiki penyebab kesalahpahaman di Gorontalo itu. TNI sendiri,  kata Agus, menerjunkan POM untuk mengusut anggota yang terlibat.

Agus berharap TNI dan Polri semakin kompak ke depannya sehingga perlu ada kegiatan khusus bersama, seperti olahraga dan patroli bersama. "Apabila ada riak-riak yang dialami TNI dan polri harus dikembalikan ke jalan yang benar. Harus dipupuk hubungan yang baik antara TNI dan Polri."

Dia juga mengakui kejadian Minggu dinihari di Gorontalo itu jadi pelajaran bagaimana cara menyatukan TNI dan Polri.

Diberitakan sebelumnya, Minggu dini hari 22 April 2012, terjadi pertikaian antara anggota Kostrad dan Brimob di kawasan Limboto, Kota Gorontalo.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Taufiq, mengatakan kejadian itu bermula ketika Brimob berpatroli pada Sabtu 21 April 2012, pukul 23.30 waktu setempat di kawasan Limboto.

"Mereka dilempari batu dan botol oleh sekelompok orang yang tidak dikenal, sehingga dua anggota terluka," kata Taufik, Minggu 22 April 2012.

Kedua korban luka itu adalah Brigadir Saptu Sarifudin dan Brigadir Satu Asrul. Beberapa anggota Brimob mengantar dua korban ke Rumah Sakit Dunda Limboto.

Pada Minggu dini hari, kata Taufik, anggota Brimob menggelar razia dengan mendatangi lokasi kejadian. Brimob pun mengamankan dua anggota Kostrad, yakni Sersan Dua Sanro dan Prajurit Dua Atikurahman.

Tapi, ada anggota Kostrad lain yang mencoba menabrak anggota Brimob. Brimob pun mempertahankan diri dengan meletuskan senjata berpeluru karet.

Empat anggota Kostrad pun roboh terkena peluru karet milik Brimob. Mereka adalah Prajurit Dua Apriyadi, Prajudir Dua Firman, Prajurit Dua Yanris, dan Prajurit Dua Tiflis. (eh)

Mengenali Tanda-Tanda Tantrum Tidak Normal pada Anak, Orang Tua Harus Merespons dengan Cermat
Pemain Timnas Indonesia U-23

Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick

Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024