VIVAnews - Santap malam bersama sang kekasih di California, Amerika Serikat, berujung maut bagi tenaga kerja Indonesia, Ni Luh Endang Susiyani. Dua orang perampok yang menjadikannya sandera mendaratkan timah panas ke tubuh perempuan berusia 31 tahun itu. Lima jam setelah insiden perampokan, dia ditemukan tewas bersimbah darah.
Kepergian Luh Endang bukan hanya membuat keluarganya berduka, tapi juga kehilangan tulang punggung keluarganya.
Ayah korban, Putu Artana, berharap jasad putrinya segera dikirim pulang. Jika perlu, ia siap terbang ke California, Amerika Serikat, guna mempercepat proses pemulangan jasadnya ke tanah air. Sebab, enam hari paska tewasnya Luh Endang tak jua ada kepastian kapan jenazah alumni fakultas Ekonomi Universitas Udayana tersebut dipulangkan.
"Kalau memang prosedur mengharuskan saya ke sana, untuk melengkapi secara administrasi dan bisa mempermudah kepulangan jenasah anak saya, saya siap pergi ke Amerika, bagaimanapun caranya," kata ayah Luh Endang, Putu Artana, Selasa 1 Mei 2012.
Bagi pihak keluarga, yang terpenting bagaimana jasad korban bisa secepatnya dipulangkan ke Tanah Air, tidak peduli jika terpaksa harus menanggung biaya sendiri.
Masalahnya, hingga kini belum ada penjelasan pemerintah atau pihak terkait lainnya seputar mekanisme dan prosedur yang diperlukan untuk pemulangan jenasah sehingga informasi yang diterima tidak menentu.
Bagaimanapun, keluarga Artana menghormati proses hukum termasuk syarat administrasi lainnya yang dibutuhkan di negeri Paman Sam, terkait kematian Luh Endang.
Putu Artana tetap berharap bantuan pemerintah atau perusahaan yang membawa Ni Luh Endang ke negeri Paman Sam, bisa membantu menfasilitasi semua kebutuhan termasuk pembiayaaan untuk pemulangan jenasahnya.
Terkait proses hukum dalam kasus yang ditangani kepolisian setempat, Artana menjelaskan dia sepenuhnya mendukung. "Soal otopsi jenasah kami juga menyetujui tidak keberatan demi mempercepat penanganan kasusnya," ujar dia.
Sumber :
Baca Juga :
Media Asing yang Semula Remehkan Timnas Indonesia Kini Memuji: Kemenangan Paling Dramatis
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
2 Debt Collector yang Hendak Ambil Paksa Mobil Polisi di Palembang Jadi Tersangka
Kriminal
26 Apr 2024
Robert dan Bambang, dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi Tersangka.
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
Top News: AHY Wanti-wanti Prabowo, Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum
Nasional
26 Apr 2024
Simak sejumlah artikel yang masuk deretan terpopuler dalam kanal News VIVA sepanjang Kamis, 25 April 2024. Salah satunya soal pertemuan Prabowo dengan Cak Imin.
Video WNA perempuan asal Jerman viral di medsos bernama Laura Weyel merasa diperlakukan tidak adil oleh hukum Indonesia. Padahal nunggak sewa vila
Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.
Selengkapnya
Partner
Dan iya mungkin semuanya memang begitu menyakitkan bagimu, begitu menyiksa batinmu, begitu menyiksa pikiranmu, tapi percayalah! Allah tahu bahwa kamu pribadi yang kuat
Chandrika Chika Positif Gunakan Liquid Ganja, Dua dari Lima Temannya Positif Methamphetamine
Siap
17 menit lalu
Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan telah melakukan tes urine untuk keenam tersangka kasus narkoba termasuk Chandrika Chika. Hasilnya semua positif narkoba.
Percaya atau tidak, tingkah laku, postur tubuh, kebiasaan makan, atau bahkan ekspresi kepribadian. Hal ini dapat memberi para remaja perempuan wawasan tentang tipe pria
MK Bakal Sidangkan 297 Perkara PHPU Pileg 2024
Jatim
21 menit lalu
Mahkamah Konstitusi (MK) sudah siap menyidangkan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) untuk Pileg 2024. Hal itu ditegaskan Kepala Biro Humas MK di Jakarta.
Selengkapnya
Isu Terkini