- http://sergeydolya.livejournal.com
VIVAnews -- Tak ada yang menduga, pesawat Sukhoi Superjet-100 (SSJ-100) RA-97004 yang melakukan demo terbang atau "joy flight" kedua, Rabu 9 Mei 2012, tak pernah kembali lagi ke Lapangan Udara Halim Perdanakusuma.
Burung besi buatan Rusia itu hilang kontak sekitar 20 menit paska tinggal landas. Baru pada Kamis pagi, keesokan harinya, pesawat itu dipastikan hancur menabrak tebing Puncak I Gunung Salak.
Keberadaan pesawat komersial pertama buatan Rusia pasca runtuhnya Uni Soviet di tanah air adalah dalam rangka tur ke enam negara. Sebelumnya, ia telah dipamerkan ke tiga negara, Myanmar, Pakistan, Khazakhstan, sebelum akhirnya tiba di Indonesia 9 Mei 2012. Dua negara lain yang dijadwalkan adalah Laos dan Vietnam.
Belum lagi jelas penyebab kecelakaan maut tersebut, saat kotak hitam belum lagi didapatkan, muncul informasi terbaru. Bahwa Sukhoi Superjet-100 yang dibawa ke Indonesia adalah pesawat pengganti.
Media Rusia, Moskovskiy Komsomolets dan Kommersant memberitakan, pesawat yang menjalani demo terbang di Kazakhstan dan Pakistan bernomor 97005, sementara model yang diterbangkan di Indonesia bernomor 97004, beda satu dijit.
"Kenapa pesawat itu diganti, saya tak bisa mengatakannya," kata sumber yang dikutip koran tersebut. "Namun jika pesawat pertama tak diizinkan meneruskan demo terbang pasti ada alasannya."
Sementara, juru bicara Sukhoi Civil Aircraft, Olga Kayukova mengakui, pesawat pertama dipulangkan ke Moskow, Rusia setelah demo terbang di Kazakhstan "untuk menjalani tes", tanpa menyebut alasan persisnya.
Dikonfirmasi VIVAnews.com, Konsultan PT Trimarga Rekatama, agen Sukhoi di Indonesia, Sunaryo mengatakan, Sukhoi yang digunakan di Indonesia mendapat nomor registrasi 97005 bukan 97004 seperti yang diberitakan sejumlah media asing. "Izinnya untuk terbang ke Indonesia dengan nomer registrasi 97005," ujarnya ketika dihubungi Senin malam 14 Mei 2012.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa nomer itu merupakan nomer ijin dari Kementrian dan menggaskan bahwa pesawat Sukhoi yang dipakai di Indonesia bukanlah pesawat pengganti. "Itu, izin dari kementrian dengan nomer itu, tidak ada pesawat pengganti. Saya malah baru tahu berita ini," jelasnya.
Sementara, berdasarkan foto-foto yang diambil blogger Rusia yang ikut dalam tur tersebut, Sergey Dolya, dalam blognya sergeydolya.livejournal.com bisa dilihat apakah benar Sukhoi yang dipamerkan berbeda.
SSJ-100 Halim Perdanakusuma
SSJ-100 Pakistan
SSJ-100 Kazakhstan
SSJ-100 Myanmar
Status Sukhoi 97004: Written off
Pasca kecelakaan di Gunung Salak, status Sukhoi Superjet dengan nomor registrasi 97004 menurut situs Aviation Safety Network berubah, menjadi "Written off" alias dinyatakan off akibat kecelakaan atau kerusakan parah (dalam perbaikan).
Penerbangan perdana pesawat ini dilakukan pada 25 Juli 2009, usianya pendek, hanya sekitar 2 tahun 10 bulan sebelum hancur menabrak tebing Gunung Salak. Sebanyak 45 orang di dalamnya, penumpang dan awak pesawat dikhawatirkan menjadi korban.