- Antara/ Anang Budiono
VIVAnews - Pimpinan Komite Nasional Papua Barat Mako Tabuni ditembak polisi saat hendak ditangkap di pertigaan pangkalan ojek dekat kampus Universitas Cenderawasih Waena Jayapura, Kamis 14 Juni 2012 sekitar 09.30 WIT.
Akibatnya, ratusan massa pendukung KNPB mengamuk lalu membakar sejumlah ruko dan puluhan kendaraan bermotor. Massa juga menganiaya 4 warga dengan parang. Dikabarkan, ada seorang warga bernama Indra Karangin tewas akibat dianiaya.
Namun, Kapolda Papua Irjen Pol Bigman Lumban Tobing membantah ada warga yang tewas dalam aksi itu. "Saya tegaskan lagi, tidak ada warga yang tewas. Jika Indra Karangin sebelumnya dikabarkan tewas, saya klarifikasi lagi itu salah," kata BL Tobing.
"Dia memang diparang dan dibacok dileher dan pipi kiri serta tangan kiri hampir putus dan kondisinya saat ini kritis dan sedang dioperasi di Rumah Sakit Dian Harapan Waena," dia melanjutkan.
Dia mengakui, memang ada empat warga terluka parah termasuk Indra Karangin saat massa pendukung KNPB mengamuk. Namun tidak ada korban tewas. Saat ini, para korban sedang dirawat di sejumlah rumah sakit di Jayapura.
Warga yang dianiaya, bukan hanya di lokasi penembakan Mako Tabuni tapi juga di sekitar Expo Waena.
Selain melukai empat warga, lanjutnya, massa juga membakar puluhan sepeda motor, 4 mobil dan 5 ruko di sekitar lokasi penangkapan Mako Tabuni.
Sebelumnya, kabar Indra Karangin meninggal disampaikan oleh Lumban sendiri. "Ada satu warga sipil tewas dikeroyok di Waena Expo. Sekarang berada di rumah sakit. Kami sedang inventarisasi," katanya di lokasi kejadian.
Indra Karangin dianiaya saat melintasi lokasi amuk rasa. Dia baru lulus dan sedang menuju sekolahnya untuk mengambil ijazah.