- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -- Menjelang bulan suci Ramadhan, Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta menegaskan, organisasi-organisasi masa, baik yang berlatar belakang agama atau yang lainnya, tidak boleh melakukan razia atau sweeping di lokasi tertentu yang diduga digunakan sebagai tempat maksiat.
"Tugas melakukan razia ada di tangan polisi. Apabila ormas menemukan lokasi yang diduga digunakan untuk tempat maksiat untuk segera melaporkan kepada petugas. Dipastikan laporan tersebut akan ditindaklanjuti," tegas Kapolda DIY, Brigjen Pol Sabar Raharjo, Jumat 29 Juni 2012.
Untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif selama Ramadhan nanti, Kapolda memerintahkan jajaran Polres jangan berdiam diri, tapi aktif berhubungan dengan Pemkab. Tujuannya, untuk mencari tahu tentang lokasi-lokasi yang biasa dipakai sebagai tempat penjualan minuman keras, berikut peraturan-peraturan daerah terkait dengan permasalahan ini.
"Semua Kapolres turun ke lapangan mengecek, prosedurnya bagaimana, ada izin atau tidak. Kalau tidak lakukan razia, dan musnahkan," tegasnya.
Lebih lanjut Kapolda menyatakan, memasuki bulan suci Ramadhan ini, Polda akan mengundang semua organisasi massa di DIY ini untuk berdialog untuk sama-sama membicarakan situasi kamtibmas.
"Kami akan terbuka mendengarkan masukan. Saya harap selama polisi masih mampu, janganlah ormas-ormas melakukan razia, apapun alasannya," tukasnya
Kapolda juga memerintahkan para Kapolres menjalin komunikasi terus dengan ormas-ormas yang ada di wilayahnya. "Minta mereka memberikan informasi dan lakukan razia," pungkasnya. (eh)
Selain Konflik Iran-Israel, BEI Beberkan Faktor Lain Penyebab IHSG Anjlok Pasca-Lebaran
Serangan militer Iran ke Israel telah berdampak pada pasar saham di kawasan Asia, sejak pembukaan perdagangan pada Senin, 15 April 2024 kemarin.
