Sidang Suap APBD Semarang

Saksi: Fraksi PKS Tak Minta Uang, Tapi Proyek

Wali Kota Semarang Soemarmo
Sumber :
  • Antara/ R Rekotomo

VIVAnews - Sidang perkara suap pembahasan APBD Kota Semarang dengan terdakwa Walikota Nonaktif Soemarmo kembali digelar di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin 2 Juli 2012. Sidang ini menghadirkan Sekda Nonaktif Kota Semarang, Akhmad Zainuri, sebagai saksi.

Dalam kesaksiannya, Zaenuri membenarkan adanya pembagian uang untuk memperlancar pembahasan APBD Kota Semarang. Namun, dari sejumlah fraksi di DPRD, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) tidak meminta jatah uang suap itu.

"Enam orang PKS di DPRD tidak minta uang," kata Zaenuri di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin 2 Juli 2012.

"Kata Ketua PKS waktu itu, mereka tidak minta uang, tapi minta proyek," tambah dia. Menurut Zaenuri, PKS meminta proyek dan bukan uang dengan alasan ingin 'bekerja'.

Zaenuri menambahkan, Walikota Soemarmo tahu permintaan FPKS ini. Namun, Zaenuri mengaku belum merespons permintaan tersebut. "Setiap kali kami bertemu saya selalu ditagih itu. Kata dia, 'Mana rincian proyek yang akan kami kerjakan'," terang Zainuri.

Sebaliknya, lanjut Zaenuri, partai-partai lain memilih menerima jatah suap. Masing-masing anggota dewan mendapat jatah Rp8 juta.

Dia mengatakan, Fraksi Partai Demokrat menerima Rp104 juta, Partai Golongan Karya Rp40 juta, Partai Gerakan Indonesia Raya Rp48 juta, Partai Amanat Nasional Rp64 juta, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kecipratan Rp64 juta.

Zaenuri mengklaim jatah untuk Demokrat, Golkar, Gerindra, dan PAN, sudah diserahkan ke setiap perwakilan di parlemen. Sedangkan jatah untuk PDIP tidak diserahkan langsung oleh Zainuri, melainkan lewat stafnya, Tafrika. "Saya tidak tahu sampai atau tidak ke PDIP," ujarnya.

Terpidana 1,5 tahun penjara itu menambahkan bahwa pemberian jatah kepada anggota dewan ini dilakukan demi kelancaran pembahasan proyek di pemerintahan Kota Semarang. Menurutnya, anggota dewan akan mengulur-ulur waktu pembahasan jika Pemkot tidak menyetor uang pelicin.

"Kalau tidak dikasih uang, pembahasan di Komisi bisa molor. Mereka (anggota dewan) juga akan tanya-tanya terus," tutur dia.

Ada Apa di Kota Isfahan Iran yang Baru Saja Diserang Israel?
PO Bus Borlindo

Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta

Sopir bus bernama Satir Tajuddin sempat viral karena mengajak seluruh penumpang makan di rumah mertuanya saat hari lebaran. Kini, Satir dikabarkan mendapat banyak donasi.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024