- www.mahkamahagung.go.id
VIVAnews - Sebanyak 381 calon hakim ad hoc dinyatakan lulus seleksi administrasi dalam penerimaan calon hakim ad hoc Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) 2012. Seleksi ini baru di tahap awal.
Dalam siaran pers, Kamis 12 Juli 2012, Ketua Panitia Seleksi, Djoko Sarwoko, mengatakan 381 itu dipilih dari 415 pelamar. Calon hakim yang lolos, kata dia, terdiri atas 153 pelamar hakim ad hoc pada Tipikor tingkat banding. "Serta 228 pelamar untuk tingkat pertama," kata Djoko.
Para calon yang dinyatakan lolos seleksi administrasi itu selanjutnya menjalani tes tertulis. Tahapan ini akan dilaksanakan serentak pada Selasa, 17 Juli 2012.
Penyelenggaraan ujian tertulis ini, lanjut Djoko yang juga Ketua Muda Pidana Khusus MA ini, akan dilaksanakan di masing-masing pengadilan tinggi (PT). "Kecuali di beberapa tempat yang jumlah pelamarnya di bawah lima orang," katanya.
Beberapa wilayah, tambah dia, memang memiliki jumlah pelamar yang sedikit. Karena itu, penyelenggaraannya akan digabungkan dengan PT lain. Seperti di wilayah PT Bangkabelitung penyelenggaraannya digabung di PT Palembang, wilayah PT Tanjungkarang dan PT Pontianak penyelenggaraannya digabung di PT Banten.
Sedangkan wilayah PT Palangkaraya, PT Banjarmasin, dan PT Samarinda penyelenggaraannya digabung di PT Surabaya, wilayah PT Denpasar dan PT Kupang penyelenggaraannya di gabung di PT Mataram, serta wilayah PT Gorontalo dan PT Ambon penyelenggaraannya di gabung di PT Makassar.
Menurut Pansel, seleksi tertulis calon hakim ad hoc Tipikor kali ini berbeda dengan seleksi tahun-tahun sebelumnya. Para calon akan diberi penambahan materi ujian, yakni berupa penyusunan putusan.
Selain itu, jadwal seleksi tertulis ini juga akan lebih lama, yakni hampir satu hari penuh. Para peserta pada pukul 08.30 WIB sampai pukul 12.30 WIB dijadwalkan mengikuti tes tertulis dengan materi uji penyusunan putusan.
"Kemudian break dan dilanjutkan dengan materi yang sama dengan tahun kemarin selama dua jam, mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB," kata Wakil Ketua Pansel yang juga hakim agung Kamar Pidana, Suhadi. (ren)
Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate
Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) stated that Indonesia successfully in reducing stunting rate to 21.5 percent by the end of 2023.
