Kabut Asap Ganggu Penerbangan di Jambi

Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin diselimuti kabut asap
Sumber :
  • Antara/ Herry Murdy Hermawan

VIVAnews - Sejak empat hari terakhir, lalu lintas penerbangan di Jambi terganggu dengan pekatnya kabut asap. Kabut menutup udara Jambi sejak 7 Agustus 2012 lalu.

"Kondisi asap di Jambi sangat tebal, sudah dua pendaratan di Jambi terpaksa dialihkan ke Palembang (Sumatra Selatan)," ujar Manajer Operasional Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, Alzog, Jumat 10 Agustus 2012.

Gagalnya aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha Saipudin Jambi dikarenakan jarak pandang hanya bisa menembus antara 300-500 meter. Sementara, jarak pandang untuk keselamatan pendaratan pesawat harus di atas 2.000 meter.
   
Menurut Alzog, gangguan asap biasa terjadi saat pagi hari antara pukul 07.00-09.00 WIB. Sehingga,dua kali pendaratan terpaksa dialihkan ke Palembang, Sumatera Selatan, untuk kemudian ditunda selama satu hingga dua jam.
   
Dengan kondisi ini, Alzog tidak berani memprediksi sampai kapan aktivitas penerbangan di Jambi bisa kembali normal. "Pendaratan saat pagi hari sangat tergantung kondisi cuaca. Hal ini memang sangat mengganggu lalu-lintas pendaratan di Jambi. Apalagi menghadapi Lebaran, untuk itu kami berharap kondisi cuaca cepat membaik, agar aktivitas penerbangan di Jambi bisa kembali lancar," katanya.

Kebakaran Toko Frame di Mampang Jaksel Padam Setelah 16 Jam

Dihubungi terpisah, Kasi Pengendalian Hama Penyakit dan Kebakaran Hutan, Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jambi, Sucipto mengatakan, hingga hari ini terdapat tiga titik panas di Provinsi Jambi yakni berlokasi di Kabupaten Tebo dan Batanghari.

"Meski sudah lama tidak hujan, jumlah titik panas di Provinsi Jambi fluktuatif. Kadang banyak, tapi kadang juga sedikit, seperti hari ini," ujarnya.
   
Sejak Januari-Juli 2012 tercatat ada 1.350 titik api di Provinsi Jambi. Dari jumlah tersebut paling banyak terdapat di Kabupaten Tebo dan Batanghari. Dari beberapa titik itu, sedikitnya ada dua kali kejadian kebakaran lahan yakni di Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan satu kejadian lainnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

"Untuk mengantisipasi hal ini, kami juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Apalagi, kondisi kemarau dikhawatirkan bisa memicu kebakaran lahan/hutan sehingga menimbulkan kabut asap," jelasnya.
   
Sementara itu, Prakirawan di Balai Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, Kurnianingsih mengatakan, Agustus 2012 merupakan puncak kemarau di Jambi.
   
Menurut dia, kondisi kemarau itu terjadi sejak awal Juni hingga akhir September 2012. Diperkirakan, musim hujan akan terjadi pada pertengahan Oktober 2012. "Dalam satu minggu ini diprediksi tidak akan terjadi hujan turun. Akibat kondisi ini, terjadi cuaca panas yang bisa menimbulkan titik panas," jelasnya.  (umi)

Mobil-mobil terendam banjir di Dubai

Viral Muazin di Dubai Ubah Lafal Azan saat Badai, Apa Hukumnya?

Momen seorang muazin di Dubai merubah lafadz ‘Hayya alas-solaah," yang berarti ‘marilah sholat’ menjadi, ‘Shollu fii rihalikum’ viral di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024