Senjata RI Laku di Luar Negeri, Istana Belum Tahu

anggota TNI berada di dekat Panser APS-2 (6x6) Pindad
Sumber :
  • Antara/ Puspa Perwitasari

VIVAnews - Istana belum mengetahui rencana pemesanan senjata oleh Irak dan Uganda ke Indonesia. Meski demikian, pemerintah tetap memprioritaskan kebutuhan peralatan dan senjata untuk dalam negeri.

"Belum, kami belum mendapat laporan soal itu," kata juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 31 Agustus 2012. "Kami tetap prioritaskan dalam negeri. Itu sudah diketahui pemerhati industri strategis dalam negeri."

Dalam memenuhi kebutuhan persenjataan dalam negeri, beberapa stake holder sudah dilibatkan, antara lain PT PAL dan PT Pindad. Menurut Julian, untuk ke depan kebijakan pengadaan peralatan utama sistem persenjatan sesuai dengan kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Presiden memaparkan rencana pengadaan alutsista dengan memprioritaskan industri strategis yang ada di dalam negeri. Kalau itu, bisa mereka lakukan atau mereka buat. Jadi tidak perlu keraguan soal itu," tegas Julian.

Kabar rencana pemesanan senjata oleh Irak itu disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Dahlan mengaku senang atas kunjungan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Syamsuddin ke Irak dan Uganda beberapa waktu lalu yang membuahkan hasil positif.

Kedua negara itu memesan persenjataan buatan Indonesia. "Saya senang sekali Wamenhan dari Irak dan menjadi tenaga marketing yang baik untuk PT DI, Pindad, dan Dahana," kata Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 27 Agustus 2012. (umi)

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan
VIVA Militer: Bangkai helikopter Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM)

Ternyata Ada 3 Tentara Wanita Malaysia yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Lima orang perwira militer Malaysia juga ikut tewas.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024