Investigasi Kecelakaan Kapal Bahuga Libatkan Singapura

Kapal Tanker yang menabrak KM Bahuga Jaya
Sumber :
  • ANTARA/Kristian Ali

VIVAnews – Komite Nasional Keselamatan Transportasi menyatakan, proses investigasi kecelakaan Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahuga Jaya yang mengakibatkan kapal tersebut tenggelam di Selat Sunda pekan lalu, membutuhkan waktu dua bulan.

Investigasi itu tak hanya dilakukan oleh Indonesia, tapi juga melibatkan Singapura. Ini karena kapal tanker Norgas Cathinka yang bertabrakan dengan KMP Bahuga Jaya, berbendera Singapura. “Kami sudah kirim notifikasi bahwa Singapura berhak menginvestigasi,” kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 3 Oktober 2012.

KNKT juga sudah berkoordinasi dengan Singapura. “Singapura kirim investigator dan sudah tiga hari bekerja bersama KNKT,” ujar Tatang. Tim investigasi dari pihak KNKT sendiri terdiri dari lima orang dan dipimpin langsung oleh Kepala Subkomite Transportasi Laut KNKT, Hermanu Karmoyono.

Tim mempunyai total waktu 12 bulan untuk mengetahui penyebab tabrakan antara KMP Bahuga Jaya dan kapal tanker Norgas Cathinka. Namun investigasi diharapkan dapat selesai lebih cepat. “Dengan adanya black box, mudah-mudahan dalam satu atau dua bulan investigasi sudah menghasilkan kesimpulan,” kata Tatang.

Ia menambahkan, kecelakaan antara Bahuga Jaya dan Norgas Cathinka di Selat Sunda itu juga mengundang perhatian Eropa, berhubung kapal tanker Norgas Cathinka itu dimiliki oleh perusahaan Norwegia, IM Skaugen. Hari ini pihak Norwegia pun akan datang ke Indonesia untuk mencari tahu seputar kecelakaan itu.

Banyaknya pihak yang terkait dengan kecelakaan tersebut, membuat KNKT meminta Komisi V Bidang Perhubungan DPR untuk melindungi dan menjamin kerahasiaan hasil investigasi. “Kami mohon perlindungan Komisi V karena hasil investigasi tidak boleh untuk publik. Di Indonesia banyak institusi yang menghendaki hasil itu dijadikan barang bukti di pengadilan,” ujar Tatang.

Sementara itu, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan menegaskan saat peristiwa kecelakaan terjadi, kondisi laut di Selat Sunda tidak bermasalah. Akibat kecelakaan itu tujuh penumpang Bahuga Jaya tewas, sedangkan 206 penumpang lainnya berhasil diselamatkan.

Selain itu, jumlah kendaraan yang ikut tenggelam dalam KMP Bahuga Jaya terdiri dari 10 sepeda motor, 22 mobil pribadi, 11 mobil barang, 11 truk sedang, dan 18 truk besar. “Hingga saat ini proses pencarian dan penyelamatan masih dilakukan oleh pemerintah atau tim gabungan ,” kata Mangindaan.

Norgas Siap Kerja Sama

Norgas Carriers, perusahaan perkapalan global yang bergerak di jasa pengiriman gas – salah satunya lewat kapal tankernya Norgas Cathinka yang bertabrakan dengan KMP Bahuga Jaya, menyatakan simpati mendalam kepada para korban kecelakaan dan keluarga yang ditinggalkan oleh kerabat mereka akibat insiden tabrakan itu.

“Kami akan terus berupaya menemukan fakta-fakta mengenai kejadian ini. Kami sepenuhnya bekerja sama selama proses penyelidikan untuk mengungkap penyebab dari kejadian ini,” kata Chief Executive Officer IM Skaugen, Morits Skaugen, dalam rilis yang diterima VIVAnews.

Tim tanggap darurat dari Norgas sendiri telah dikirimkan ke lokasi untuk memberi bantuan yang diperlukan dalam upaya pencarian dan penyelamatan, sekaligus untuk memastikan keamanan dari muatan kargo berbahaya yang dibawa oleh Norgas Cathinka.

Norgas Cathinka ketika peristiwa kecelakaan terjadi, membawa muatan 3.000 ton propylene – gas yang sangat mudah terbakar dan berpotensi meledak. Saat ini propylene tersebut telah berhasil diamankan tanpa adanya kebocoran, polusi, atau bahaya lingkungan. (sj)

Kubu Ganjar-Mahfud Tidak Terima Gugatannya ke MK Disebut Salah Sasaran oleh KPU
Ketua MK Suhartoyo, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari

Menurut kuasa hukum KPU, meski nama Hasyim Asyari disangkutpautkan dengan banyak dugaan pelanggaran tapi proses Pemilu 2024 tetap berjalan lancar.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024