- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Pelaksana Harian Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jawa Barat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan TB Hasannudin mengatakan, sangat berterima kasih atas respons dari Wakil Kepala Kepolisian Komisaris Jenderal Nanan Sukarna yang siap maju dari partainya. Bahkan Nanan menyatakan siap mundur dari Wakapolri jika partai memutuskan dirinya sebagai Cagub dari PDIP berpasangan dengan Rieke Diah Pitaloka alias Oneng.
"Secara pribadi saya belum dengar dari ketua umum, mungkin baru beliau (Wakapolri) saja yang sudah berbicara dengan Ketua Umum," kata TB Hasannudin saat dihubungi Kamis 4 Oktober 2012.
PDIP sendiri mempersilakan secara terbuka, kepada siapapun yang akan mencalonkan dari PDIP. "Kalau memang mau mencalonkan silakan saja mendaftar ke DPD di Bandung, nanti saya akan arahkan dengan mengikuti prosedur yang berlaku di partai kami. Hanya saja untuk fit and proper test sudah tertutup di DPD, kalau untuk DPP saya tidak mengetahuinya," kata Hasanuddin.
PDIP Jabar sendiri, masih hati-hati menentukan siapa calon yang akan diusungnnya nanti. "Kami realistis saja, siapa yang akan diusung. Apakah memang satu paket dari PDIP kemungkinan besar terjadi. Namun semua keputusan ada di tangan DPP," kata TB Hasannudin.
Selain TB, jajaran pengurus DPP PDIP lainnya yakni Maruarar Sirait yang dihubungi terpisah juga mengatakan hal yang sama, jika partainya sangat hati-hati menentukan cagub untuk Pilgub Jabar mendatang. "Di Pilgub kita sangat hati-hati, karena apa, karena Jabar merupakan barometer percaturan politik nasional. Secara ilmiah jika menang di Jabar maka akan menang pula nasional. Contoh PDIP 1999 menang di Jabar menang nasional juga, Golkar 2004 menang di Jabar menang nasional, Demokrat 2009 menang di Jabar menang di nasional juga, itu kita jadikan indikatornya," kata Bang Ara dalam pesan singkatnya.
Sosok 'Jenderal Pembangkang' pada Masa Rezim Soeharto, Kini Raih Pangkat Bintang 5
Dikenal sebagai jenderal pembangkang pada masa Soeharto, Abdul Haris Nasution adalah salah satu figur terkemuka yang memberanikan diri menantang kebijakan rezim.
