Pidato SBY Soal Novel, Ini Penafsiran Polda Bengkulu

Presiden SBY pidato di depan para dubes
Sumber :
  • Dok. Kementerian Luar Negeri

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai pengusutan kasus Kompol Novel Baswedan oleh Polda Bengkulu tidak tepat. Baik waktu maupun caranya. Itu sebabnya Presiden SBY sangat menyesalkan tindakan polisi datang ke KPK Jumat pekan lalu itu.

Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu, AKBP Hery Wiyanto mengatakan bahwa kepolisian sangat menghormati penilaian SBY itu. "Kami menghormati Bapak SBY sebagai kepala negara, Beliau beri keputusan kasus yang ditangani Polda Bengkulu," kata Hery saat berbincang dengan VIVAnews.

Polda Bengkulu, kata Hery, menafsirkan pernyataan SBY itu bahwa pengusutan kasus Kompol Novel tidak harus dihentikan. Kasus itu, masih bisa dibuka kembali, karena ada dugaan pelanggaran pidana.

Meski demikian, Hery mengatakan, Polda Bengkulu akan menunda proses pengusutan dan penangkapan Kompol Novel. "Kami tunda sampai batas waktu yang belum ditentukan," katanya.

Kompol Novel adalah mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu. Dia dituduh terlibat penembakan terhadap enam tersangka pencuri sarang burung walet pada 2004. Salah satu tersangka yang ditembak itu mati. Kompol Novel sudah membantah keras soal ini. Sebab saat kejadian dia tidak ada di tempat. Dia sudah pula diperiksa oleh komisi etik terkait kasus ini. Kasus ini sudah 8 tahun lalu. KPK menilai bahwa ini adalah bentuk kriminalisasi terhadap KPK dan Novel.

Viral Emak-emak di Taput Dituduh Curi Ketang Dihukum Telanjang, Begini Kata Polisi

Pada Jumat 5 Oktober 2012, sejumlah penyidik dari Polda Bengkulu menyambangi gedung KPK. Mereka diduga akan menangkap Novel. Gerakan itu mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Sebab, dinilai tendensius, karena KPK tengah menyidik kasus korupsi simulator SIM yang melibatkan sejumlah petinggi Polri--di mana Kompol Novel merupakan salah satu penyidik utama pengusutan kasus ini.

Ilustrasi simbol bendera PDIP saat Peringatan puncak Bulan Bung Karno 2023 di GBK

PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan

Sikap politik PDIP yang saat ini ditunggu-tunggu, apakah memilih menjadi oposisi dari pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, atau ikut masuk di dalamnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024