"Presiden SBY Harusnya ke Lampung, Bukan ke Inggris"

Bentrok Antar Warga di Lampung
Sumber :
  • Antara/Kristian Ali

VIVAnews - PDI Perjuangan menyayangkan kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Inggris. Bagi PDI Perjuangan, Presiden SBY sebaiknya pergi ke lokasi bentrokan yang menewaskan 12 orang di Lampung Selatan daripada memenuhi undangan Ratu Elizabeth II.

"Saat ada masalah dalam negeri, tapi dia memilih kunjungan ke luar negeri. Kunjungan ke Inggris tidak begitu urgent dibandingkan dengan menyelesaikan masalah di Lampung yang kembali berulang," kata Wakil Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Rabu 31 Oktober 2012.

PDI Perjuangan sangat menyesalkan ketidakmampuan pemerintah, khususnya aparat keamanan yang mengakibatkan bentrok di Lampung kembali terulang. Bahkan bentrokan di hari kedua pada Senin 29 Oktober lalu jumlahnya lebih besar. Total korban tewas mencapai 12 orang dan 1.700 orang warga mengungsi.

"Dengan adanya korban meninggal dunia membuktikan bahwa pemerintah gagal melindungi hak hidup warga negara Indonesia," tegas Hasto.

Oleh karena itu, PDI Perjuangan mendesak aparat keamanan di pusat dan daerah melakukan koordinasi dan konsultasi serta penanganan koordinatif persuasif. PDI Perjuangan menuntut agar para korban-korban konflik harus mendapat santunan dari negara.

"PDIP mendesak pemerintah untuk memprioritaskan tindakan secara menyeluruh dan tegas agar konflik sosial tidak terjadi lagi," kata Hasto.

Di London, Presiden SBY akan menerima gelar kehormatan dari Ratu Elizabeth II, "Knight Grand Cross of the Order of Bath". Rencananya, gelar akan diberikan saat SBY melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris pada 30 Oktober hingga 3 November 2012.

Bukan dari Palestina, Merry Asisten Raffi Ahmad Ungkap Asal-usul Bayi Lily di Keluarga Andara
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di MK.

Ada Kesan Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan Partai Pendukungnya, Menurut Pengamat

Pengamat politik pada Universitas Andalas Padang menilai ada kesan bahwa Anies Baswedan mulai ditinggalkan partai pendukungnya setelah kalah dalam Pemilu Presiden 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024